visitaaponce.com

Meniti Usaha SPBU Mini di Kawasan Wisata Prioritas

Meniti Usaha SPBU Mini di Kawasan Wisata Prioritas
Petugas Pertashop di Jalan Siantar-Parapat Km 21, Desa Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun, Sumut sedang melayani pembeli.(MI/Yoseph Pencawan )

Hari sudah mulai senja. Namun sore itu, Jumat (8/10), dua karyawan Petrus tampak masih sigap mencabut nozzle dan mengarahkannya ke tangki sebuah sepeda motor.

Di atas dispenser tertera tulisan Pertashop dan semua bagian instalasi didominasi corak warna merah putih, berikut logo Pertamina. Dua karyawan Petrus juga berseragam seperti mereka yang bekerja di SPBU.

Petrus SM Sirait, sang pemilik mengatakan lokasi usahanya ini berada di Jalan Siantar-Parapat Km 21, Desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Jalan itu merupakan akses utama menuju Danau Toba. "Dari sini ke Danau Toba hanya sekitar 20 menit," ujarnya.

Dia menuturkan, usahanya itu memanfaatkan program Pertamina Shop (Pertashop). Sejak lama dia ingin membangun usaha pengisian BBM karena saat ini BBM sudah menjadi kebutuhan utama mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi.Seiring berjalannya waktu dia menilai usaha ritel pengisian BBM berskala kecil sudah banyak dilakukan orang, tetapi yang resmi adalah Pertashop.

Akhirnya dia memutuskan memulai usaha dengan Pertashop. Selain memiliki legalitas, dia merasa pendirian dan pengoperasiannya cukup sederhana. Hanya butuh satu bulan bagi Petrus SM Sirait mendapat legalitas usaha pengisian BBM dengan modal yang relatif tidak besar.

Dalam pengurusan legalitas dia hanya perlu menempuh tiga tahap. Yakni pembuatan badan usaha, pengurusan izin usaha dan kontrak dengan Pertamina. "Semua pengurusan selesai hanya sekitar sebulan," kata Petrus.

Pertashop milik Petrus hanya memiliki satu dispenser BBM itu dibangun di atas lahan seluas 7.500 meter persegi. Dia menganggap lahan tersebut relatif lebih luas dari rata-rata Pertashop lain.Lahan Pertashop miliknya juga jauh lebih luas dari syarat minimal pendirian. Luas lahan  pendirian Pertashop yang disyaratkan Pertamina kepadanya adalah 144 meter persegi.

Petrus punya pertimbangan sendiri mengapa ia menyediakan lahan seluas itu. Dan semua pertimbangan tersebut bermuara pada visinya ke depan, yakni agar mampu mengiringi perkembangan kawasan wisata Danau Toba.

Dengan lahan yang relatif lebih luas dia ingin agar kendaraan dapat masuk dengan mudah. Areal yang agak lapang juga dapat dimanfaatkan pengendara untuk parkir dan beristirahat.

Dari pengamatan, areal Pertashop itu juga diisi sejumlah properti lain. Seperti bangunan toilet umum, kantor serta tenda pedagang makanan dan minuman ringan. "Untuk investasi semua yang di atas lahan ini saya menghabiskan sekitar Rp300 juta," ungkapnya.

Dia antusias menjalankan usahanya ini karena memiliki prospek yang baik ke depan, seiring upaya pemerintah mengembangkan kawasan wisata Danau Toba. Petrus pun berkeinginan membuka Pertashop keduanya di kawasan Danau Toba. "Belum bisa saya pastikan di mana. Tapi lokasinya seperti ini sudah tepat, di kawasan Danau Toba," ujarnya.

Pada September 2018, Danau Toba ditetapkan pemerintah masuk menjadi satu dari empat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Tiga KSPN yang lain adalah Labuhan Bajo, Mandalika dan Candi Borobudur. Selain itu, pengembangan kawasan Danau Toba juga dicanangkan sebagai salah satu kebijakan super prioritas pariwisata nasional.

Keinginan Petrus untuk menambah lagi usaha Pertashop disebabkan yakin dengan kinerja Pertamina yang selalu mengakomodir kebutuhan pasokan BBM.

Keyakinan itu berdasarkan pengalamannya sejauh ini, dia belum pernah mengalami hambatan yang berarti dalam ketersediaan stok BBM. Untuk saat ini, Pertashop milik Petrus mendapat pasokan BBM satu kali seminggu dengan volume 1.000-3.000 liter Pertamax.

Dia juga belum pernah mendapat masalah apapun terkait keamanan dalam pengoperasian "SPBU Mini" miliknya. Petrus menilai hal ini terutama berkat dukungan masyarakat sekitar yang sejauh ini masih menjadi konsumen terbanyak.

baca juga: BUMD Jawa Barat Pasok Tangki Pertashop

Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman mengutarakan Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina dalam skala kecil untuk melayani kebutuhan BBM, LPG dan pelumas yang tidak atau belum terlayani lembaga penyalur Pertamina lain.

"Ini memang menjadi peluang usaha bagi mitra Pertamina di daerah pedesaan," ujarnya.

Pertamina, kata Taufik, hingga kini masih membuka kesempatan kepada masyarakat menjadi mitra Pertashop. Terdapat tiga kelompok usaha dalam kerja sama ini, yakni kategori gold, platinum dan diamond. Adapun perbedaan di antara ketiganya mencakup aspek kapasitas penyaluran, ketersediaan lahan dan posisi kewilayahan.

Taufik memastikan pendirian Pertashop di Sumut masih terus didorong, termasuk di kawasan Danau Toba. Adapun Pertashop milik Petrus merupakan satu dari 63 outlet yang sudah berdiri di Sumut. Dorongan itu sebagai bagian dari upaya Pertamina mencetak target pendirian
10.000 outlet Pertashop sampai tiga tahun ke depan. Taufik optimistis target itu dapat tercapai karena saat ini saja pendiriannya secara nasional sudah mencapai lebih dari 3.000 outlet.(N-1)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat