Pemkot Pagaralam Fokus Tingkatkan Pendapatan Petani Kopi
![Pemkot Pagaralam Fokus Tingkatkan Pendapatan Petani Kopi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/9bf9a6b0439f62c8cb4e11d6ae76bb33.jpg)
PEMERINTAH Kota Pagaralam mengajak petani kopi untuk mengembangkan tanaman penaung yang bernilai ekonomis untuk menambah pendapatan petani. Wali kota Pagaralam Alpian Maskoni mengatakan program pengembangan tanaman penaung atau tanaman sela itu bakal digenjot mulai tahun 2022.
"Sebetulnya petani kopi di sini, secara turun-temurun, sudah punya tanaman penaung tetapi belum bernilai ekonomis," katanya saat lokakarya dan talkshow tentang agroforestri kopi, kemarin.
Alpian mengemukakan selama ini petani kopi banyak menanam pohon jengkol sebagai tanaman penaung, di samping sebagian lainnya menanam alpukat. Akan tetapi, dia menilai, petani bisa menanam buah-buahan lainnya yang secara harga lebih menjanjikan, juga bisa berpengaruh terhadap aroma kopi.
"Kopi merupakan sumber penghidupan masyarakat Pagaralam sehingga kami terus berupaya mengembangkan program yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani kopi," jelasnya
Ia menambahkan pihaknya pun mengapresiasi langkah berbagai pihak yang mendukung konsep agroforestri untuk perkebunan kopi di Pagaralam. Sementara itu, peneliti Agroforestry Extension Specialist World Agroforestry Centre (ICRAF), Endri Martini, mengatakan pihaknya sudah melihat potensi pengembangan agroforestri kopi dengan tanaman buah-buahan sejak 2018.
"Lewat program Empower, kami bekerjasama dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Bibit Tanaman Pangan dan Hortikultura meningkatkan akses petani kopi ke bibit unggul tanaman buah-buahan," ujarnya.
Selain itu, Endri melanjutkan pihaknya turut membangun 6 kebun induk tanaman buah-buahan dan pemberian sertifikat kompetensi pembibitan terhadap 10 pembibitan tanaman buah-buahan.
Diketahui, program empower adalah proyek peningkatan kapasitas yang berfokus pada peningkatan pengetahuan dan kapasitas petani kopi robusta di Pagaralam.
"Empower bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian petani melalui produksi kopi dan tanaman lain yang ditanam di kebun kopi campuran, juga dikenal sebagai sistem agroforestri," pungkasnya. (OL-13)
Terkini Lainnya
Begini Cara Unik Menikmati Kopi Susu ala Korea
Katasandi Kopi Buka Outlet Ketiga di BSD City
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Kapal Api Group Dukung Komunitas Pedagang Kopi Keliling, Beri Bantuan Modal Kerja Hingga Rp1 Miliar
Genjot Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi
Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo
7 Nama Penjabat Kepala Daerah Sumatra Selatan Diumumkan
Gunung Dempo Erupsi Lagi, Status Waspada
Gunung Api Dempo Erupsi, Warga Diminta Tak Lakukan Aktivitas Pendakian
Kemenparekraf dan Pemkot Pagaralam Gelar Festival Kopi dan Ekraf Dempo
Usaha Kopi Pagaralam: Kemitraan dengan Pertamina Janganlah Cepat Berlalu
BKSDA: Konflik Warga dengan Beruang di Sumsel Dipicu Musim Durian
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap