visitaaponce.com

Empat Tahun Nihil Kasus Kini Malaria Serang Sikka Lagi

Empat Tahun Nihil Kasus Kini Malaria Serang Sikka Lagi
Pasien Malaria dirawat di RSUD TC dr.Hillers Maumere.(MI/Gabriel Langga)

HAMPIR empat tahun terakhir kasus Malaria di Kabupaten Sikka nol kasus alias nihil, sehingga pemerintah mempersiapkan diri untuk menuju eliminasi Malaria tahun 2023. Hal ini sejalan dengan program Provinsi NTT serta eliminasi Malaria nasional pada tahun 2030.

Namun sayang, memasuki tahun 2022 ini, kasus Malaria mulai menyerang warga Kabupaten Sikka hingga empat orang harus dilarikan ke RSUD dr. TC Hillers Maumere untuk mendapatkan perawatan khusus yakni tiga orang dewasa dan satu orang dari anak-anak.

Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, Selasa (31/5) empat pasien Malaria ini dirawat di RSUD TC dr. Hillers Maumere. Yang mana, tiga pasien dewasa dirawat di ruangan Mawar. Sementara, satu pasien dari anak-anak dirawat di ruangan melati. Keempat pasien ini merupakan warga dari Kecamatan Talibura yang dirawat intensif oleh perawat yang ada di RSUD TC dr. Hillers Maumere.

dr.Asep Purnama di RSUD TC dr. Hillers Maumere mengatakan selama ini tidak ada pasien yang dirawat terkait kasus Malaria. Baru kali ini ada empat pasien Malaria yang sedang dirawat.

"Lonjakan kasus malaria saat ini cukup signifikan terjadi di Kabupaten Sikka, khususnya di Kecamatan Waiblama dan Kecamatan Talibura. Dalam 1 bulan terakhir, terdapat sekitar 70  kasus malaria di kedua kecamatan itu," papar dia.

Meski begitu kata dia bahwa berbagai upaya sedang dilakukan untuk menghentikan penularan malaria tenaga kesehatan yang ada Puskesmas Tanarawa dan Puskesmas Watubaing yang didukung oleh tim Dinas Kesehatan dan lintas sektor terkait kasus Malaria ini.

"Jadi saya minta kita semua warga Sikka lebih waspada terhadap kasus Malaria ini. Sekarang sudah ada empat orang yang dirawat di rumah sakit," ungkap dia.

Ia pun mengingatkan kepada warga Kabupaten Sikka apabila mengalami badan panas segera menghubungi layanan kesehatan terdekat untuk dipastikan apakah tertular malaria atau tidak. "Dan, jika tertular malaria, segera berobat sampai tuntas untuk memutus mata rantai penularan Malaria ini," pesan dia.

Sementara itu, Dokter Puskesmas Watubaing, Servasius Suwaldus Situ mengaku ada enam pasien Malaria yang dirawatnya yang merupakan warga Nangahale, Kampung Baru, Nebe dan Klatang Kajowain yang berada di Kecamatan Talibura.

Dari ke-enam itu, kata dia, empat pasien Malaria harus dirujuk di RSUD TCdr. Hillers Maumere. Sementara dua pasien lagi dirawat di Puskesmas Watubaing.

"Jadi ada empat pasien sudah dirujuk ke RSUD TC dr. Hillers Maumere. Keempat pasien dirawat intensif disana," kata dia.

Servasius pun mengaku pasca meningkatnya kasus Malaria di wilayah Talibura, ia pun langsung menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan antara lain, menggunakan kelambu, pemberantasan sarang-sarang nyamuk mulai dari menutup mengubur dan membersihkan tempat-tempat penampungan air.

"Saya harapkan masyarakat untuk menjaga kebersihan karena penyakit ini berhubungan dengan kebersihan lingkungan," pungkas dia. (OL-13)

Baca Juga: Kecelakaan Kapal di Bulungan, Dua Korban Ditemukan Meninggal Dunia

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat