visitaaponce.com

HaloPuan Beri Pemaparan Atasi Stunting di Pangandaran, Jabar

HaloPuan Beri Pemaparan Atasi Stunting di Pangandaran, Jabar
HaloPuan menyosialisasikan manfaat super daun kelor dalam melawan stunting di “Kampung KB” Desa Cikembulan, Sidamulih, Pangandaran, Jabar.(Ist)

LEMBAGA sosial Ketua DPR RI Puan Maharani,  HaloPuan, yang berfokus mengampanyekan perlawanan terhadap stunting, diundang oleh Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jawa Barat untuk menyosialisasikan manfaat super daun kelor dalam melawan stunting di “Kampung KB” Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, pada Selasa (28/6).

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara Rapat Kerja Daerah DPD IpeKB Jawa Barat bertema “Penyuluh Keluarga Berencana Jabar Siap Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting” pada 27-28 Juni 2022 di Hotel Horison, Pangandaran.

“Kami mengundang HaloPuan karena gagasan daun kelor dalam melawan stunting membuat masyarakat bisa memanfaat kekayaan alam lokal untuk melawan stunting,” ujar Ketua DPD IpeKB Jawa Barat, Nopian Hendriana.

IPeKB sendiri merupakan organisasi profesi penyuluh Keluarga Berencana yang terdiri dari penyuluh aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN. Di seluruh wilayah Indonesia, jumlah anggota IPeKB mencapai 3.215 orang.

Menurut relawan HaloPuan, Mochamad Chotim, di beberapa titik lokasi di Jawa Barat, HaloPuan telah bekerja sama dengan penyuluh-penyuluh dari IpeKB, seperti di Kota Bandung dan Kabupaten Indramayu, saat menggelar gerakan Kaum Ibu Melawan Stunting.

Baca juga: Pemkab Lembata Targetkan Turunkan Stunting Dibawah 10 Persen

Chotim berharap ke depannya, HaloPuan bisa bergotong royong lebih erat dengan IPeKB dalam melawan stunting di Jawa Barat.

“Saya siap menginstruksikan cabang-cabang IPeKB di Jawa Barat untuk membantu HaloPuan,” kata Nopian menanggapi harapan Chotim.

Dalam sosialisasi manfaat daun kelor di Desa Cikembulan, HaloPuan menemukan bahwa sejumlah warga telah memiliki pohon kelor di pekarangan rumah, tapi belum memanfaatkannya secara maksimal untuk meningkatkan asupan gizi dan nutrisi bagi keluarga.

Chotim menilai daun kelor akan lebih bermanfaat jika diolah menjadi bubuk atau tepung jika dibandingkan dengan dibuat langsung menjadi sayur.

“Dengan diolah menjadi bubuk, nutrisi pada daun kelor lebih terikat dan bubuk juga bisa digunakan untuk waktu lama serta untuk banyak variasi menu makanan,” jelas Chotim.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran, Heri Gustari, mengungkap rencana Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata membudidayakan kelor di Pangandaran untuk melawan stunting.

Rencana itu mengemuka setelah Pemerintah Kabupaten Pangandaran melakukan kunjungan kerja ke pertanian kelor milik Ai Dudi Krisnadi di Blora, Jawa Tengah.

“Apalagi Pak Dudi adalah orang asli Pangandaran,” kata Heri.

Oleh karena itu, Heri mengundang HaloPuan kembali ke Pangandaran untuk melakukan sosialisasi yang sama. Undangan serupa juga disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran asal Desa Cikembulan, Joane Irwan Suwarsa.

Dalam kegiatan di Desa Cikembulan, HaloPuan menyerahkan paket 200 gram bubuk daun kelor kepada sekitar 30 warga desa dan 70 penyuluh IpeKB yang berasal dari 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat. 

Sebelumnya, pada Senin 27 Juni 2022, HaloPuan turut diundang ke Rakerda IPeKB Jawa Barat yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum.

Dalam sebuah sesi setelah pembukaan, HaloPuan menjelaskan gerakan Kaum Ibu Melawan Stunting yang telah dijalankan di 27 titik lokasi di 18 kabupaten dan kota se-Jawa Barat. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat