Ekskavasi Dwarapala Temukan Fakta Gapura Kerajaan Singasari
![Ekskavasi Dwarapala Temukan Fakta Gapura Kerajaan Singasari](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/f1131cb2dcea51d65c3f17f54efc24ab.jpg)
EKSKAVASI dua Arca Dwarapala di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berakhir. Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) menemukan fakta yang sangat bermakna. Kedua arca itu menandai gapura pintu masuk ke suatu tempat, bisa jadi bangunan atau tempat suci, bisa juga gapura Istana Kerajaan Singasari yang sampai kini masih menjadi misteri.
"Kami menemukan di posisi tengah di antara kedua Arca Dwarapala ada pengerasan tanah selebar 1 meter. Itu jalan yang dilalui orang pada
masa itu," tegas Arkeolog Universitas Negeri Malang (UM) Lutfi Ismail di Malang, Selasa (5/7).
Temuan adanya jalan kuno itu berada di halaman arca sisi utara, persisnya dekat pohon beringin. Sedangkan jarak arca sisi selatan dan
utara sekitar 25 meter. Kedua arca dwarapala kuno itu yang terbesar di Indonesia, yakni setinggi 3,7 m dengan lebar 2,25 m dan ketebalan sebesar 1,98 m.
Baca juga: 560 Keluarga di Daerah Terpencil Sulsel Akhirnya Rasakan Listrik
Selama proses ekskavasi, tim berupaya menemukan posisi persis kedua arca. Pasalnya, arca di sisi selatan sepertinya sudah bergeser lantaran menghadap utara, adapun arca di sisi utara menghadap ke timur.
Selama ekskavasi 10 hari, tim menemukan pecahan gerabah, keramik, 2 lapis sampai 16 lapis struktur batu di barat arca sisi utara pada kedalaman 3 m. Temuan itu membuktikan sesuai foto zaman kolonial Belanda. Di foto itu tampak ada struktur batu di sisi barat Dwarapala.
Pada penggalian di arca sisi selatan, tim juga menemukan struktur batu berdenah seluas 4,9 m persegi. "Kedua Arca Dwarapala ini gapura pintu masuk ke suatu tempat," katanya.
Akan tetapi, lanjut Lutfi, ada yang janggal dari posisi kedua arca tersebut. "Seharusnya Dwarapala umumnya berada di depan gapura. Tapi, ini posisi arca di sisi utara berada di timur struktur batu, adapun arca sisi selatan berada di barat struktur batu," ungkapnya.
Karena itu, kata dia, harus ada kajian lebih luas sehingga hasil ekskavasi ini bisa berkelanjutan sampai menjawab kebenaran sejarah. "Kajian tindak lanjut diperlukan untuk menjawab kepastian posisi arca dwarapala yang sesungguhnya," pungkasnya. (S-2)
Terkini Lainnya
Jelang Idul Adha, Perajin Tusuk Satai Kebanjiran Pesanan
Malang Diguncang Gempa Magnitudo 5,3
Ini Hasil Olah TKP Kecelakaan Maut Jarak Ijo Malang
Mobil Masuk Jurang di TNBTS, Empat Meninggal Dunia
Ibu dan Anak di Malang Tewas Diracun Ayah, Pelaku Bundir
Optimalkan Destinasi Wisata Coban Rondo, Perhutani Gandeng Bobobox
Warga Serbu Pesta Ikan Bakar Gratis di Festival Nelayan Trenggalek
Ratusan Kucing dan Anjing Antre Vaksin Rabies Gratis
Dampak El Nino, Puluhan Hektare Tanaman Jagung di Gersik Gagal Panen
Alasan Bela Diri, Paman Tusuk Keponakannya hingga Tewas
Peternak Sapi Perah Dorong Peningkatan Perekonomian Jawa Timur
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap