visitaaponce.com

Penataan Jln.Malioboro Kota Tasikmalaya Dinilai Abaikan Nasib Pedagang dan Jukir

Penataan Jln.Malioboro Kota Tasikmalaya Dinilai Abaikan Nasib Pedagang dan Jukir
Pengerjaan penataan Jln.Malioboro, Kota Tasikmalaya oleh Dinas PUPR diprotes pedagang dan juru parkir karena tanpa komunikasi memagar jalan(MI/Adi Kristiadi)

DINAS Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menjelaskan pihaknya hanya mengerjakan pembangunan infrastruktur terkait penataan Jalan Malioboro di HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya. Bagi masyarakat yang protes dipersilahkan untuk menanyakan ke dinas lain yang lebih berwenang.

Kepala Bidang Jalan Dinas PUTR) Kota Tasikmalaya, Wenda Trisnawan mengatakan, pemerintah daerah sekarang tengah melakukan penataan proyek Jln.Malioboro. Ada beberapa dinas terlibat seperti PUTR, Dishub, Indag dan LH. Namun, struktur dalam pekerjaan dilakukan oleh PUTR sesuai dengan arahan Wali Kota Tasikmalaya.

"Dalam penataan dan pelebaran jalan di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung beberapa pihak terlibat dari beberapa dinas terkait. Bagian kami, mengerjakan bagian infrastrukturnya mulai lelang dan sudah ada surat perintah kerja (SPK), kalau ada warga yang protes silahkan tanya ke dinas yang berwenang karena sudah ada tim masing-masing," ujar Wenda, menjawab kritik warga yang menyebut pembangunannya tidak mengindahkan nasib para juru parkir (jukir) dan pedagang.

Wenda menjelaskan bahwa pengerjaan kawasan di Jln. Malioboro Kota Tasikmalaya akan dilakukan di dua jalan pusat bisnis perkotaan. Ditargetkan selesai selama 110 hari sesuai kalender. Rencana pelebaran trotoar menjadi 5 meter kiri kanan jalan protokol dan ke depannya akan dipakai untuk pejalan kaki, bebas parkir dan penataan pedagang kaki lima sesuai peraturan yang berlaku.

"Kami kerjakan sesuai aturan misalnya, penutupan pengerjaan proyek dengan seng di tengah jalan. Ini untuk memperlancar proses pengerjaan infrastruktur meski kondisi mempersempit arus lalu lintas yang padat di jalan tersebut. Namun, pekerjaan sekarang ini dilakukan sebelah kiri dulu dan kalau ditutup akan memacetkan kendaraan, kalau petugas parkir yang protes tanyakan ke dinas yang menangani," dalihnyanya.

Diakui Wenda, kemdala pekerjaan penggalian terutama banyak saluran penting di bawah jalan terutama pipa PDAM dan kabel telkom. Karena itu para pekerja harus ekstra hati-hati agar tidak merusaknya. Pasokan PDAM bisa terganggu kalau tidak hati-hati saat menggali.

Ini Alasan Pedagang dan Juru Parkir Protes

Pedagang dan petugas parkir di kawasan penataan kawasan HZ Mustofa, Cihideung yang akan dibangun mirip Jln Malioboro Yogyakarta, memprotes pembangunan yang sedang dijalankan. Mereka menilai Dinas PUPR seenaknya sendiri. Misalnya saat masuknya dua alat berat pada Minggu (17/7) malam sekitar pukul 21.00 WIB tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

Salah seorang petugas parkir di ruas jalan HZ Mustofa, Cihideung, Endar, 54, mengatakan, pekerja Dinas PUPR datang malam hari dan langsung menyekat jalan dengan seng untuk alat berat yang akan memulai penggalian tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Para pedagang kaki lima, pemilik toko dan petugas parkir kaget pada pagi harinya karena terhalang tidak bisa masuk.

"Saya malam di sini jualan sampai pukul 21.00 WIB, belum ada alat berat. Ehhh..tau-tau ditutup pagar seng jalannya. Pagi mau buka toko tidak bisa karena terhalang pagar seng. Ini seenaknya saja, kalau diumumkan dulukan kita bisa persiapan," keluh Adang salah satu pedagang di sana.

Menurut Adang, dengan adanya pagar seng itu jelas pemasukannya akan berkurang karena pelanggan mengurungkan belanja. Jika diumumkan atau diinfokan terlebih dulu, dirinya akan mencari jalan keluar bagaiman agar tetap bisa melayani pelanggan/konsumen.

Senada, pemilik toko, Rohmansyah, 55, menyayangkan, pemda tidak menyosialisasikan dulu pemagaran di lokasi proyek. Para pekerja tiba-tiba saja menutup setengah badan jalan dan membuat para pelanggan/komsumen kesulitan parkir baik motor maupun mobil karena susah untuk menuju toko.

"Saya bingung, bagaimana kok seenaknya saja main tutup dan datang alat berat. Kalau pemerintahnya bijaksana memberitahukan dulu dong. Ini main pagar tanpa ada komunikasi dulu dengan para pedagang dan toko yang ada di kawasan ini. Baru saja pandemi mereda, perdagangan agak membaik tiba-tiba akses jalan dipagar," katanya.

Terkait ini, Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, pembangunan Jln. Malioboro-nya Kota Tasikmalaya untuk penataan pedagang kaki lima yang lebih baik, termasuk lahan parkir akan ditempatkan di sekitar jalan penyangga kedua jalan supaya lebih tertata dan terlihat rapih.

"Kami mohon maaf jika ada kemacetan di kawasan tersebut. Disepanjang jalan HZ Mustofa nantinya akan dijadikannya sebagai Malioboro-nya Kota Tasikmalaya untuk mempercantik Taman Kota Tasikmalaya. Proses pekerjaan sudah mulai dilakukan dan Dinas PUPR Kota Tasikmalaya selaku leading sektor untuk teknis pembangunan," paparnya. (OL-13)

Baca Juga: Polda Jabar akan Teliti Kerusakan Lingkungan Penyebab Banjir di Garut

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat