visitaaponce.com

Festival Pamalayu 2022, Arung Budaya Peradaban di Sungai Batanghari

Festival Pamalayu 2022, Arung Budaya Peradaban di Sungai Batanghari
Sejumlah peserta melakukan parade saat mengikuti Festival Arung Pamalayu 2019-2020 di Sungai Batanghari, Dharmasraya, Sumbar.(ANTARA/Muhammad Arif Pribadi)

PEMERINTAH Kabupaten Dharmasraya siap menggelar Festival Pamalayu 2022 dengan berbagai kegiatan.

Festival Pamalayu Kenduri Swarnabhumi, dengan tema Keselaran Alam Raya akan dimulai dari 18 hingga 23 Agustus 2022, di Komplek Candi Pulau Sawah, Nagari Siguntur.

Festival Pamalayu kali ini akan dikaloborasikan dengan agenda Kenduri Swanabumi yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan berbagai pemda terkait, salah satunya Kabupaten Dharmasraya.

"Festival Pamalayu kali ini mendapat dukungan penuh pemerintah pusat melalui Ditjen Kebudayaan (Kemendikbudristek), kita berharap melalui kolaborasi ini apa yang menjadi tujuan bersama dapat tercapai," kata Sektretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya, melalui Asisten II Sekda Yefrinaldi, Jumat (5/8).

Dikatakannya, rangkaian kegiatan Festival Pamalayu dimulai secara resmi pada 18 Agustus 2022. Di hari yang sama juga akan berlangsung pemecahan rekor Museum Rekor untuk Indonesia (MURI) Memasak Makan Tradisional.

Selajutnya, akan dilaksanakan pemaran Artefak Kuno dan Produk UMKM 18-23 Agustus. Menurut Yefrinaldi, seluruh artefak kuno yang ditemukan di Dharmasraya yang disimpan di BPCB Sumbar dan Museum Adityawarman akan dipamerkan nantinya.


Baca juga: Bupati Minahasa Lepas 16 Pramuka ke Jambore Nasional Cibubur 2022


Selanjutnya, sejumlah kegiatan literasi juga digelar pada 19-23 Agustus, seperti seminar ancaman kerusakan DAS Batang Hari, seminar perkembangan kesenian di era digital, musikalilasi puisi, dan lomba vlog dan esai.

Pada 23 Agustus akan ada atraksi arung Pamalayu (pelepasan tim susur budaya Sungai Batang Hari), penanamam pertama pusat budidaya tanaman rempah, makan bajamba, serta drama kolosal Dara Petak dan Dara Jingga.

"Saat penutupan rangkaian Festival Pamalayu akan dilakukan pelepasan tim susur budaya Sungai Batang Hari sekaligus pertanda pembukaan Kenduri Swarnabumi dimulai dari hulu Dharmasraya dan berakhir di hilir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi," katanya.

Ia mengungkapkan, sebanyak sembilan daerah di wilayah daerah aliran Sungai Batanghari telah menyatakan komitmen menggelar Kenduri Swarnabhumi yang ditandai dengan penandatangan secara simbolis beberapa waktu lalu.

Sembilan Pemda DAS Batanghari yang hadir pada rapat koordinasi itu yakni Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, dan Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatra Barat.

Dilasir dari laman www.kemdikbud.go.id, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan, kenduri ini bukan hanya sebatas kegiatan, melainkan juga merupakan gerakan kebudayaan untuk mengingatkan kembali masyarakat tentang pentingnya sungai dalam
kehidupan sehingga harus meletakkan kebudayaan di hulu pembangunan.

Hilmar memaparkan, Kenduri Swarnabhumi ini berupa kegiatan arung budaya dengan salah satu tujuannya adalah dapat lebih menjalin kesatuan antarkabupaten dan kota. (OL-16)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat