visitaaponce.com

Mengembalikan Kejayaan Sepak Bola Parepare Melalui Kota Industri Tanpa Cerobong Asap

Mengembalikan Kejayaan Sepak Bola Parepare Melalui Kota Industri Tanpa Cerobong Asap
Wali Kota Parepare Taufan Pawe di acara Newsline MetroTV(Dok. Metro TV)

PAREPARE merupakan kota kecil yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan, berjarak 155 km dari Kota Makassar. Letaknya yang strategis dan berbatasan langsung dengan Selat Makassar membuat Parepare menjadi kota jasa dan niaga.

Di masa pemerintahan periode keduanya, Walikota Parepare Taufan Pawe memiliki visi dan misi menjadikan Kota Parepare sebagai ‘Kota Industri Tanpa Cerobong Asap’. Salah satu yang saat ini tengah digaungkan adalah menjadikan Parepare sebagai kota industri persepakbolaan.

“Saya coba berpikir secara visioner, Parepare ini mau dibawa ke mana? Parepare tidak punya sumber daya alam. Lahirlah ide saya untuk mewujudkan Kota Industri Tanpa Cerobong Asap. Sepak bola itu juga kan sektor industri. Tidak ada daerah bahkan negara yang tidak mengandalkan industri persepakbolaan,” ungkap Taufan dalam program Newsline yang tayang di Metro TV, Jumat (26/8).

Untuk mewujudkan itu, Walikota Parepare bergerak cepat untuk membenahi stadion kebapnggaan rakyat Parepare, Gelora BJ Habibie. Alhasil, Taufan sukses membawa klub kebanggaan Sulawesi Selatan, PSM Makassar, berkandang di Gelora BJ Habibie pada Liga 1 musim ini.

Selain melakukan pembenahan di Stadion Gelora BJ Habibie, Walikota Parepare juga telah membenahi Lapangan Andi Makkasau yang letaknya berada di pusat Kota Parepare. Lapangan ini dapat digunakan oleh para atlet maupun masyarakat untuk berlatih dan berolahraga.

Tidak cukup hanya mengobati kerinduan supporter PSM Makassar menyaksikan langsung berlaga di tanah sendiri, hingga saat ini Walikota Parepare terus berkomitmen untuk mengadirkan sarana olahraga, khususnya sepak bola, yang berstandar nasional. Harapannya, Parepare dapat menjadi magnet sepak bola nasional.

Taufan menilai agar menjadi industri yang baik, sektor persepakbolaan harus dikelola secara profesional. “APBD kami terbatas, maka kami harus kelola dengan baik. Anggarannya dari tahun ke tahun, tetapi saya kontrol terus. Anggaran-anggaran yang kita keluarkan itu betul-betul tepat sasaran,” ujar Taufan.

Stadion Gelora BJ Habibie yang terletak di Kota Parepare memiliki riwayat dan sejarah yang cukup panjang dalam persepakbolaan Sulawesi Selatan maupun di kancah nasional. Stadion ini juga kerap dijadikan tuan rumah untuk penyelenggaraan sejumlah turnamen sepak bola bergengsi di Sulawesi Selatan.

Stadion Geloran BJ Habibie dapat menampung hingga 20.000 penonton, mulai dari tribun VIP, hingga tribun terbuka. Lampu atau pencahayaan stadion ini memiliki kapasitas 800 lux. Kondisi dan kontur lapangan pun telah dibenahi sesuai dengan standar Liga Indonesia.

Selain pencahayaan dan kualitas lapangan yang mumpuni, stadion BJ Habibie juga memiliki ruang medis dan dopping control dengan peralatan medik yang cukup lengkap. 

“Mengenai pelayanan kesehatan, saya sangat care. Saya perintahkan direktur rumah sakit, semua peralatan kesehatan yang ada dan memenuhi standar, ditempatkan di sini,” kata Taufan.

Baca juga : Masyarakat Diajak Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Rutin Konsumsi Susu

“Bukan hanya alat kesehatan, tapi termasuk SDM-nya. Saya minta waktu itu kepada ibu direktur, tolong disiapkan ahli ortopedi, ahli bedah, dan anestesi. Jadi tiga dokter ahli ini standby di sini selama pertandingan,” tambahnya.

Menurutnya, Stadion Gelora BJ Habibie akan terus dibenahi agar bisa digunakan tidak hanya untuk pertandingan sepak bola skala nasional, namun juga internasional. Taufan pun berharap Parepare menjadi home base tetap dari PSM Makassar.

Dia menuturkan, dijadikannya Parepare sebagai home base dari PSM di Liga 1 menghadirkan banyak multiplier effect. Terutama tumbuhnya perekonomian lokal.

Taufan pun menggagas agar para pelaku UMKM ditata sedemikian rupa sepanjang area stadion. Sebanyak 12 kontainer telah disiapkan untuk lapak UMKM dan ditargetkan akan bertambah hingga 50 kontainer yang tersebar di sekeliling stadion.

“Saya juga akan mengkomunikasikan dengan PT Bank Sulselbar untuk (UMKM) mendapatkan dana KUR. Mungkin nanti dari waktu ke waktu laga Liga 1 ini, (UMKM) sudah tidak pasang tenda (untuk berjualan), kita ingin tertata dengan kontainer seperti ini,” paparnya.

Selain itu, magnet sepak bola diharapkan bisa memajukan sektor pariwisata sekitar Walikota Parepare mencontohkan beberapa spot wisata seperti Tonrangeng River Side dan Masjid Terapung BJ Habibie.

“Masjid terapung akan menjadi objek wisata religi. Nanti kelanjutannya akan dibuat space untuk ruang terbuka hijau, sekaligus fasilitas umum, seperti taman bermain anak, kuliner,” katanya.

Program lain yang dihadirkan Taufan Pawe untuk menunjang Parepare sebagai kota jasa dan niaga adalah diresmikannya Mal Pelayanan Publik. 

“Saya ingin di sana pelayanannya prima, seperti di bank. Ada AC, pelayanan nyaman. Ada loket-loket seperti dari kepolisian untuk membuat SIM, BPN untuk sertifikat tanah, Dukcapil, semua ada di situ,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menggagas Program Rumah Impian bagi masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni. Selama tiga tahun program tersebut berlangsung, ratusan rumah telah diperbaiki.

“Target saya hingga 400 rumah di akhir periode saya. Kriterianya adalah rumah yang betul-betul dibedah pun masih tidak layak. Jadi kita robohkan lalu kita bangun lagi dalam waktu dua hingga tiga bulan,” pungkasnya. (RO/OL-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat