Harga Telur di Pantura Jateng Berangsur Turun
![Harga Telur di Pantura Jateng Berangsur Turun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/5c8ffe9ee4d4e71605b32fb9d3f8c1f9.jpg)
HARGA telur di beberapa pasar tradisional di pantura Jawa Tengah berangsur turun dan diperkirakan memasuki bulan September harganya menjadi Rp24.000-25.000 per kilogram. Kini, pedagang masih mempertahankan harga untuk menghabiskan stok yang tersedia.
Pantauan Media Indonesia, Rabu (31/8), harga telur ayam ras berangsur mulai turun di beberapa pasar tradisional di pantura Jawa Tengah seperti Semarang, Kendal, Batang dan Salatiga, meskipun penurunan harganya rata-rata Rp1.500 per kilogram.
Terjadinya penurunan harga telur ayam ras yakni dari sebelumnya masih Rp31.000-32.000 per kilogram menjadi Rp29.000-30.500 per kilogram dan kembali turun Rp28.000-29.500 per kilogram dikarenakan mulai berlimpahnya telur di pasaran menambah banyak stok tersedia.
"Mulai turun dari kemarin, namun beberapa pedagang masih menjual tinggi karena menghabiskan stok lama yang masih mahal," ujar pedagang sembako di Pasar Cepiring Kendal, Suryani, 45.
Hal serupa juga diungkapkan Endang, 50, pedagang di Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang, harga telur ayam ras berangsur mulai turun. Hal ini dikarenakan stok bertambah banyak dari peternak menjadikan harga merambat turun.
"Pedagang masih bertahan di harga tinggi karena menghabiskan sisa stok lama saja," ucap Endang.
Baca juga: Mendag Sebut Kenaikan Harga Telur Naik karena Kemerdekaan
Ketua Asosiasi Koperasi Unggas Sejahtera Kabupaten Kendal Suwardi mengatakan secara bertahap harga telur ayam ras turun, bahkan diperkirakan pada September sudah menjadi Rp24.000-25.000 per kilogram karena ayam di peternak sudah mulai dewasa dan berproduksi.
"Saat ini sudah turun lagi Rp1.300 per kilogram, bahkan dari koperasi sudah menjual Rp26.000-27.000 per kilogram dan di pasaran Rp28.000 per kilogram," kata Suwardi.
Naiknya harga telur ayam ras hingga mencapai puncak tertinggi, ungkap Suwardi, karena terjadinya penyerapan pasar cukup besar yakni untuk memenuhi kebutuhan perayaan hari kemerdekaan dan bantuan sembako, meskipun produksi di pantura barat Jawa Tengah tetap stabil di angka 1,1 ribu ton per bulan.
Menurunnya harga telur diperkirakan terjadi September. Suwardi membeberkan penurunan harga selain karena adanya peningkatan produksi telur di peternak juga jumlah permintaan pasar kembali normal.
"Kalau saat ini pedagang masih mempertahankan harga tinggi karena menghabiskan stok saja, besok akan mulai ada penyesuaian," pungkas Suwandi.(OL-5)
Terkini Lainnya
Kelalaian Ada di Pengendara Moge, Penyelidikan Kecelakaan Harley Davidson yang Tewaskan Suami Istri di Pantura Dihentikan
Dua Pekan Ikan Laut Segar Langka di Pesisir Jatim
Tradisi Syawalan Digelar Serempak di Berbagai Daerah di Pantura Jawa Tengah
Puncak Arus Balik Terlewati, Jalur Mudik di Jateng Masih Padat
Malam ini Puncak Arus Balik di Jawa Tengah, One Way di GT Kalikangkung-Cikampek Utama
Lebaran Usai, Sejumlah Daerah Pantura Jateng Siapkan Syawalan
Hiu Paus Sepanjang 4 Meter Tersesat di Pesisir Demak
Survei SPIN Pilkada Jateng Unggulkan Ahmad Luthfi dari Kaesang Pangarep
Peluang Kaesang Pangarep di Pilgub Jawa Tengah masih 50:50
Kaesang Pangarep Punya Kans Bertarung di Pilkada Jawa Tengah
Ahmad Luthfi Tanggapi Kaesang Unggul Menurut Survei Pilgub Jateng
Tanah Longsor, Bapak dan Anak Tewas
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap