visitaaponce.com

Polres Ponorogo Kawal Autopsi Jenazah Santri Ponpes Gontor

Polres Ponorogo Kawal Autopsi Jenazah Santri Ponpes Gontor
Proses autopsi jenazah Albar Mahdi di TPU Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Kamis (8/9).(DOK MI)

UNTUK mengungkap kasus kematian Albar Mahdi, santri Pondok Modern Darusalam Gontor I Ponorogo, Jawa Timur, Kepolisian Resor (Polres) Ponorogo melakukan autopsi jasad korban di Palembang. Autopsi dilakukan di TPU Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Kamis (8/9).

Kasat Reskrim Polres Ponorogo Jatim, Ajun Komisaris Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengatakan untuk proses autopsi jenazah sudah berlangsung dari pukul 09.00 WIB dan sifatnya tertutup. Tim pelaksana autopsi jenazah melibatkan dokter dari RS Bhayangkara Palembang dan RSUP Muhammad Husein.

"Kita lakukan menyeluruh. Untuk hasil autopsi kami belum bisa sampaikan. Nanti akan disampaikan olrh ahli tim forensik. Autopsi ini sebagai bagian dari upaya pengumpulan alat bukti," kata dia.

Seperti diketahui, Albar Mahdi, 16, meninggal dunia pada Senin (22/8) di Ponpes Gontor 1 Ponorogo. Ia diduga meninggal dunia lantaran mendapat kekerasan dari santri lain dalam kegiatan perkemahan di ponpes tersebut.

"Sampai hari ini, sudah ada 18 orang saksi. Saksi yang diperiksa mulai dari staf pengasuhan, pengajar, dokter rumah sakit ponpes, dua rekan almarhum AM, dan beberapa staff IGD sudah dilakukan pemeriksaan.

"Terduga pelaku saat ini masih proses pemeriksaan. Ada dua orang santri, yakni senior korban. Selain itu juga ada dua korban lainnya , kondisinya sehat, dan masih bisa melakukan aktivitas pembelajaran," jelasnya.

Diakui Nikolas, sejauh ini pihak ponpes cukup kooperatif. Bahkan ponpes sudah melaporkan ke polisi terkait penganiyaan AM.

Kuasa hukum Keluarga Albar Mahdi, Titis Rachmawati mengatakan memang dalam rangka pengungkapan penganiayaan ini, pihaknya mengapresiasi dan membantu sepenuhnya agar terungkap dan tidak berlarut.

"Kejelasan atas penganiayaan ini bisa ditetapkan siapa pelakunya. Kami masih fokus pada proses pengungkapan dengan pihak penyidik," jelasnya.

Ia menuturkan, orang tua korban sudah bisa menerima kenyataan. Bahkan ayah korban ikut dalam proses autopsi.

Titis mengakui, dari awal pihaknya menyesalkan bahwa Ponpes baru mengeluarkan statment setelah kasus ini viral. "Setelah viral, barulah ponpes melaporkan dan melakukan rilis terbuka, mengajukan permohonan maaf. Dan ini kami sesalkan," ucapnya. (OL-15)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat