Harga Anjlok, Petani di Kabupaten Semarang Biarkan Tomat Busuk di Pohonnya
![Harga Anjlok, Petani di Kabupaten Semarang Biarkan Tomat Busuk di Pohonnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/7a1e5d65fc93d70eb42909dcfbd26915.jpg)
HARGA tomat anjlok hanya dihargai Rp1.000 per kilogram, petani di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah enggan memanen dan membiarkan buah tomat busuk di ladang.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (20/9), puluhan hektare tanaman tomat dibiarkan begitu saja, selain sebagian besar tanaman dibiarkan mati. Ribuan buah tomat berwarna merah dibiarkan membusuk dan jatuh ke tanah.
Petani tomat di Kabupaten Semarang tampak putus asa dan membiarkan hasil panen tidak dipetik, hal ini karena harga tomat anjlok hanya dihargai Rp1.500 di pasaran, bahkan di tingkat petani harga hanya Rp1.000 per kilogram.
Meskipun tidak melakukan aksi apapun akibat anjloknya harga tomat tersebut, tapi langkah tidak memanen hasil tanaman menunjukkan kejengkelannya. "Biaya petik buah tomat tidak sebanding dengan harga jual, sehingga jika dipetik malah merugi," ungkap Sudarmono,50, petani tomat di Sumowono Kabupaten Semarang.
Biaya petik tanaman tomat, ungkap Sunardi,48, petani lainnya di Getasan Kabupaten Semarang, berkisar Rp150 ribu-Rp200 ribu hingga dibawa ke pasar, sedangkan hasil panen rata-rata per hari hanya 100 kilogram, maka hanya dapat uang Rp100 ribu-Rp150 ribu. "Balik modal beli benih dan tanam saja tidak," imbuhnya.
Sementara itu para pedagang di beberapa pasar tradisional menyebutkan bahwa harga tomat anjlok hanya dalam hitungan pekan, pada akhir Agustus lalu harga masih berkisar Rp13.000 per kilogram, tetapi memasuki September turun menjadi Rp8.000 per kilogram dan terus menurun menjadi Rp3.000 per kilogram hingga mencapai Rp1.500 per kilogram.
Banyaknya hasil panen tomat saat ini, ujar Lasmi,58, pedagang di Pasar Projo, Ambarawa, Kabupaten Semarang ditambah menurunnya pembeli menjadikan harga tomat terus merosot, bahkan pedagang juga enggan jual tomat karena kurang laku dan akhirnya busuk.
"Tomat hasil panen daerah ini sebetulnya sangat bagus kualitasnya, tapi karena banyak panen dan kurang pembeli jadi murah," ujar Sunaryo,40, pemasok di Pasar Sayuran Ngasem, Kabupaten Semarang. (OL-13)
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Klaten Merambat Naik, Bahan Pokok Lain Stabil
Terkini Lainnya
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Pesawat Jatuh, Warga Datangi Rumah Pulu Darmawan di Semarang
Suami Istri Tersangka Penggelapan 60 Mobil Ditangkap di Lampung
Sido Muncul Salurkan Santunan Senilai Rp200 Juta kepada Dhuafa di Semarang
Banjir Bandang Terjang Tiga Desa di Semarang
Kecelakaan Maut Exit Tol Bawen Libatkan 4 Mobil dan 9 Motor, Kernet Truk Diamankan Polisi
Kecelakaan Maut Serupa Pernah terjadi di Exit Tol Bawen Dua Tahun Lalu
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap