visitaaponce.com

Menko PMK Candi Muaro Jambi Siap Direvitalisasi

Menko PMK: Candi Muaro Jambi Siap Direvitalisasi
Pengunjung berfoto di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarojambi, Jambi.(Antara)

MENKO Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meninjau Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi beberapa hari lalu.

Adapun kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau kondisi Candi Muaro Jambi. Menko PMK mengelilingi dan mengecek kawasan candi yang lama tak terurus itu.

Dia bersama dengan Gubernur Jambi Al Haris, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, Direktur Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra, beserta Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi Agus Widyatmoko.

Rombongan mengecek beberapa bangunan candi, arca dan peninggalan kuno yang akan dilakukan revitalisasi oleh Kemendikbudristek.

Baca juga: Festival Budaya Pamalayu Libatkan Siswa Berkebutuhan Khusus

Menko Muhadjir menjelaskan, kunjungannya di Candi Muaro Jambi merupakan bagian dari prioritas nasional dalam kaitannya dengan upaya kita merealisasi UU Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

"Salah satu fungsi, tugas pemerintah dalam UU tersebut, melakukan rekonstruksi, merevitalisasi, menyangkut penataan ulang, pelestarian dan pengembangan," ujar Muhadjir dalam keterangannya, Selasa (20/9).

Lebih lanjut, dia menjelaskan proses revitalisasi dan penataan ulang Candi Muaro Jambi, sudah dimulai oleh Kemendikbudristek bersama pelestari budaya. Pihak kementerian sudah mengucurkan anggaran khusus untuk proses revitalisasi candi. Menurutnya, proses tersebut akan dipercepat mulai tahun depan.

Menko PMK berharap masyarakat sekitar ikut mendukung kebijakan revitalisasi Candi Muaro Jambi. Situs bersejarah bagi penganut Agama Buddha ini menempati wilayah yang sangat luas. 

Dirinya meminta agar masyarakat bisa mendukung penuh kebijakan pemerintah, jika luas wilayah dalam revitalisasi bertambah. Serta, memakan wilayah yang sudah menjadi hak masyarakat sekitar.

Baca juga: Ruwatan Nusantara di Candi Borobudur

"Kita harapkan terutama dari masyarakat, agar nanti dengan sukarela untuk berpartisipasi. Karena ini situsnya sangat luas, mungkin juga melampaui wilayah yang sekarang menjadi hak masyarakat," pungkas Muhadjir.

Candi Muaro jambi bukan hanya kekayaan Indonesia, namun juga kekayaan dunia khususnya bagi pemeluk agama Buddha. Menurutnya, keberadaan Candi Muaro Jambi pada masa kejayaannya, memiliki mata rantai peradaban dan terkait dengan beberapa negara, terutama di kawasan Asia dan Asia Tenggara.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Ibu negara Iriana pernah mengunjungi situs tersebut pada 7 April 2022. KCBN Candi Muaro Jambi berdiri sejak abad 7 hingga 12 Masehi, yang disebut-sebut merupakan kompleks perguruan tinggi tertua di Indonesia dan terluas di Asia.(OL-11)
 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat