Potret Suram Dunia Pendidikan Di NTT, Dari Kelas Darurat Hingga Ujian Di Hutan
![Potret Suram Dunia Pendidikan Di NTT, Dari Kelas Darurat Hingga Ujian Di Hutan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/ced2fa4c82d8a68d7aa336f8a2ef4216.jpg)
DUNIA pendidikan beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memprihatinkan, tidak seindah dan sebaik dunia pendidikan di kota-kota besar. Di Pulau Flores misalnya. Di Kabupaten Manggarai Timur, masih ada sekolah yang menggunakan kelas darurat hingga harus menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) di hutan demi pendidikan bagi bagi siswa.
Seperti yang dirasakan para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Satap Wela Pandang di Desa Golo Linus, Kecamatan Elar Selatan, Manggarai Timur. Para siswa harus mengikuti kegiatan dalam ruangan kelas darurat beralasan tanah.
Kondisi ruangan pun sebenarnya tidak layak untuk melaksanakan KBM seperti kondisi bangunan yang terbuat dari kayu dan berdinding bambu serta berlantai tanah.
Disaat musim hujan, KBM tidak berjalan lantaran atap sengnya dipastikan bocor. Meski begitu para siswa tetap semangat mengikuti proses belajar yang diberikan oleh para guru.
Jhenobius, seorang guru SMPN Satap Wela Pandang, menuturkan SMPN Satap Wela Pandang didirikan pada 2019 dan belum memiliki gedung yang permanen. Sekolah ini, jelasnya, dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Lantai masih tanah sedangkan dinding dibuat dari belahan bambu dan beratapkan seng.
"Sekolah darurat ini usianya sudah tiga tahun. Selama ini proses belajar mengajar kita menggunakan bangunan darurat saja," ungkap Jhenobius, Sabtu (24/9).
Ia mengatakan, jika musim turun, kondisi sekolah makin memprihatinkan. Ruangan sekolah dipastikan digenangi air hujan dan lantai kelas berlumpur.
Selain kondisi bangunan yang memprihatinkan, sekolah ini juga minim fasilitas seperti alat-alat untuk praktik siswa. "Persoalan ini kita sudah disampaikan kepada pemerintah setempat. Tetapi, sampai saat ini belum ada jawaban kapan gedung permanen SMPN Satap Wela Pandang akan dibangun oleh pemerintah," papar dia.
Perjuangan guru dan siswa SMPN Satap Wela Pandang bertambah jika harus mennggunakan jaringan internet. Sepertio saat pelaksanaan Ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Manggarai Timur beberapa waktu lalu. Para siswa dan guru terpaksa melaksanakannya di hutan sebuah bukit untuk mendapatakan sinyal internet.
"Saat ujian ANBK, para siswa dan guru pasti menuju ke atas bukit Pingabali dengan membawa laptop dan telepon genggam sebagai hotspot. Mereka berjalan kaki sekitar enam kilometer. Disana kita bangun tenda darurat untuk tempat siswa melaksanakan ujian," ungkapnya.
Kondisi serba sulit ini diakui seorang murid SMPN Satap Wela Pandang, Diana Klaudia Kalo membuat murid tidak nyaman saat proses belajar di sekolah. "Kami takut bangunan kelas roboh. Apalagi musim hujan disertai angin. Kami tidak nyaman betul di dalam kelas," kata Diana Kalo.
Ia mengaku iri dengan sekolah lain di Kabupaten Manggarai Timur yang sudah memiliki gedung sekolah yang baik. "Semoga pemerintah bisa perhatikan sekolah kami ke depan. Kasian kami pak, setiap ikut les itu selalu dihantui rasa takut," pungkasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Erupsi Gunung Lewotolok Jangkau 500 Meter di Luar Kawah
Pascapandemi, Nilai Investasi di DPSP Labuan Bajo Capai Rp1 Triliun
Piutang PDAM Wae Mbeliling Tembus Rp2 Milliar, ini Rinciannya
Sepuluh Siswa SMK di Lembata Ikuti Program Magang ke Jepang
Duel Maut di Lembata, Polisi Tahan Pelaku
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Cuaca Ekstrem Landa Nusa Tenggara Timur
Baterai Bekas Laptop dan Sel Surya untuk Mandiri Energi nan Ramah Lingkungan
Komunitas Moto Guzzi The Clan Indonesia Jelajahi Pulau Flores
Menyusuri Pulau Flores Dengan Kayak Laut
Maksimus Lalongkoe Dorong Bangun Museum Budaya Flores
Gubernur NTT Sentil Flores Jual Jagung lalu Beli Pakan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap