Dinkes Cianjur Waspadai Kasus Stunting Di Wilayah Perkotaan
![Dinkes Cianjur Waspadai Kasus Stunting Di Wilayah Perkotaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/b874f714746f2621a06611dd16e06ec7.png)
DINAS Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mewaspadai tingkat kerawanan kasus stunting terjadi di wilayah perkotaan atau daerah padat penduduk. Kondisi tersebut dipicu berbagai indikatpr lantaran permasalahan stunting relatif cukup kompleks.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, menuturkan tahun depan locus penanganan kasus stunting berada di 32 desa/kelurahan. Mayoritas umumnya berada di daerah perkotaan yang padat penduduk. "Kalau kerawanan kita ambil berdasarkan risiko stunting," sebut Irvan, beberapa waktu lalu.
Ia menyebut kasus stunting cukup kompleks. Artinya, penyebab kasus tersebut tak hanya dilihat dari satu indikator saja.
"Logikanya, kemungkinan kalau di desa itu ada kemudahan masyarakatnya mengakses sumber-sumber protein, pangan, dan lainnya. Ada telor, ikan, bahkan belut, mudah didapat," jelasnya.
Berbeda dengan akses masyarakat terhadap sumber-sumber pangan di wilayah perkotaan. Irvan menyebut perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui persis penyebabnya.
"Apakah penyebabnya lebih karena akses atau memang karakteristik masyarakat perkotaan itu ingin segala sesuatunya serba instan seperti mengkonsumsi mi instans yang memang mudah didapat. Lalu ada juga yang orangtuanya kerja, sehingga mencari akses sumber makanan yang mudah didapat. Asupan gizi tak seimbang ini yang memungkinkan jadi penyebab stunting di wilayah perkotaan. Artinya ada pola makan yang salah," bebernya.
Di Kabupaten Cianjur terdapat sekitar 200 ribuan balita. Berarti, masih terdapat sekitar 14 ribuan balita atau 7% yang masih dikategorikan stunting. "Kurang lebih ada sekitar 14 ribuan balita yang terindikasi stunting," ungkapnya.
Dijelaskan, stunting jadi fokus penanganan Pemkab Cianjur. Berbagai perangkat daerah pun berkolaborasi menanganinya agar Kabupaten Cianjur bisa menurunkan angka stunting. "Berbicara stunting, kasusnya itu dinamis. Jadi, bisa saja ada temuan-temuan kasus baru," pungkasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
RSUD Pagelaran Buka Layanan Konsultasi bagi Pasien Kecanduan Judi Online
Aliran Sungai di Cianjur Mengandung E-Coli
Petani Penggarap di Desa Batulawang Tolak Direlokasi
Angka Kemiskinan di Cianjur Terus Turun
Polres Cianjur Ungkap Beberapa Kasus Praktik Judi Online
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Dua Jenazah Perempuan Misterius Ditemukan di Sungai Citarum
Jelang PON, Jawa Barat Berangkatkan 145 Atlet dan Pelatih ke Korea Selatan
Mafia Tanah, Ketua LPM Depok Yusra Amir Divonis 3,5 Tahun Bui
Jawa Barat Dorong Pengembangan Potensi Wisata di 27 Kabupaten Kota
Jawa Barat Tuntas Distribusikan Pompa Air Persawahan Bulan Ini
PAN: Ridwan Kamil Mau Gaet Bima Arya untuk Pilgub Jawa Barat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap