visitaaponce.com

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe Di Kudus Kurangi Produksi

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe Di Kudus Kurangi Produksi
Perajin tahu tempe.(DOK MI)

HARGA kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terus naik hingga menembus hingga Rp13.300 per kilogram. Kondisi ini membuat sejumlah perajin tahu dan tempe di Kudus menurunkan produksi hingga 30 persen.

"Harga kedelai naik lagi kemarin. Saat ini menjadi Rp13.300 per kilogram," kata pengelola Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Kudus, Muhammad Amar Ma'ruf, Kamis (13/10).

Menurut Amar, semenjak kenaikan harga kedelai impor, perajin tahu tempe mengurangi pengambilan kebutuhan kedelai untuk produksi sekitar 30 persen. Hal tersebut dilakukan karena kondisi pasar yang juga ikut sepi.

"Kasihan juga sama perajin kalau begini. Mereka tidak menaikan harga jual dan memilih mengecilkan ukuran tahun tempe," ujar Ma'ruf.

Maskuri, salah satu perajin tahu di Desa Karangbener, Bae, Kudus mengaku pasokan kedelai aman. Hanya saja harga semakin sulit dikontrol. Kondisi tersebut membuat para perajin tahu semakin terhimpit.

"Kalau harganya naik terus begini kami perajin tahu ya rugi banyak. Mau naikan harga ya gimana, kan harganya sudah segitu, terpaksa ukurannya yang semakin menyusut," ujar Maskuri.

Maskuri bersama perajin tahu dan tempe di Desa Karangbener berharap Pemerintah dapat membantu menstabilkan harga kedelai impor yang dibutuhkan para perajin tahu dan tempe agar tetap bertahan. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat