visitaaponce.com

Rekonstruksi tidak Sajikan Penembakan Gas Air Mata ke Tribune

Rekonstruksi tidak Sajikan Penembakan Gas Air Mata ke Tribune
Polisi melakukan rekonstruksi tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/10).(ANTARA/Didik Suhartono)

KADIV Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memberi penjelasan alasan tak menyajikan adegan penembakan gas air mata ke tribune saat melakukan rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (19/10).
 
Dari pantauan, pada adegan ke-19 hingga ke-25 diperagakan penembakan gas air mata. Adegan penembakan gas air mata itu atas perintah tersangka, Danki 3 Satuan Brimob Polda Jatim AK Hasdarman.
 
Seluruh tembakan yang diperagakan mengarah ke settle ban atau pinggir lapangan. Sementara kesaksian suporter Arema FC, Aremania, dan sejumlah rekaman video yang beredar luas beberapa tembakan gas air mata diarahkan ke tribune penonton.


Baca juga: Tiga Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Dirawat Intensif di RS

 
"Secara materi itu penyidik akan disampaikan. Kalau tersangka menyampaikan itu, dia punya hak. Penyidik yang akan mempertanggungjawabkan dari kejaksaan maupun persidangan," ujarnya.
 
Pada rekonstruksi ini tiga tersangka Kabagops Polres Malang Kom Wahyu Setyo Pranoto, Danki 3 Sat Brimob Polda Jatim AK Hasdarmawan, dan Kasat Samapta Polres Malang AK Bambang Sidik Achmadi memperagakan 30 adegan.
 
Ia mengatakan fokus rekonstruksi terhadap tiga tersangka, yakni atas nama WS, PS, dan H. Terkait pasal persangkaan 359 dan atau 360 KUHP ini menjadi fokus. Penyidik menghadirkan 54 orang saksi maupun peran pengganti. Ada 30 adegan rekonstruksi.
 
"Peran tiga tersangka dilihat juga teman-teman jaksa. Apa yang masih belum jelas akan semakin lebih jelas direkonstruksi ini. Secara teknis rekonstruksi akan dibuat berita acara dan diberi berkas nantinya," ujarnya. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat