Luwu Empat Kali Banjir dalam Dua Bulan atau Dua Minggu Sekali Banjir
![Luwu Empat Kali Banjir dalam Dua Bulan atau Dua Minggu Sekali Banjir](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/8e3848a89c248de068f633e2ce6e88e0.jpg)
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan melaporkan, dua bulan terakhir, September dan Oktober 2022, sudah empat kali dilanda banjir, yaitu 5 September, 22 September, 10 Oktober dan 18 Oktober 2022. Atau setiap dua pekan sekali banjir
Abdul Muhari, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, ratusan warga terdampak banjir tersebut.
"Penyebab banjir salah satunya, karena intensitas hujan yang tinggi dan mengakibatkan sejumlah sungai meluap," sebut Muhari.
Bahkan dari data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB Kabupaten Luwu diketahui, jika banjir tidak hanya berdampak pada rumah warga, tapi juga pada beberapa fasilitas publik lainnya. Seperti merusak jembatan, perkebunan, sawah serta tambak milik warga.
Masyarakat pun diimbau senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada akan potensi bahaya cuaca ekstrem. Musim penghujan akan berlangsung hingga April 2023, masyarakat diminta memantau informasi seputar prakiraan cuaca dan penanggulangan bencana secara berkala melalui kanal resmi BNPB, BPBD, BMKG, dan pemerintah daerah setempat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto pun, terus mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem di Indonesia.
Suharyanto meminta agar BPBD dan komponen penanggulangan bencana di daerah mempersiapkan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi bencana. "Apabila daerah kekurangan dan membutuhkan peralatan, maka dapat meminta dukungan kepada BNPB," katanya.
Sementara untuk jangka panjang, Suharyanto meminta agar tata kelola lingkungan dilakukan dengan baik agar kejadian bencana seperti banjir tidak terulang kembali.
"Indikator keberhasilan penanggulangan bencana adalah ketika kejadian bencana tidak terjadi lagi di tempat yang sama atau minimal dapat dikurangi dampaknya," tegas Suharyanto. (OL-13)
Baca Juga: Jembatan Rampoang Rusak Diterjang Banjir, Jalur Trans Sulawesi ...
Terkini Lainnya
Terendam Banjir, Ribuan Hektare Kebun Kakao Terancam Gagal Panen
Tanggul Sungai Jebol, Ratusan Rumah di Luwu Utara Kebanjiran
Jembatan Penghubung 5 Desa di Luwu Utara Sulsel Ambruk Diterjang Banjir
Desa Wisata Rinding Allo di Luwu Utara Sulsel Masuk 75 Besar ADWI 2023
Ketekunan dan Kerja Keras Bawa Andi Amisbar Jadi CEO GMT Agency
NasDem Pastikan Sebulan Lagi Akses Jalan ke Wilayah Terisolir Bisa Tembus
Selebgram Asal Sulsel Diamankan Polisi, Setelah Tipu Member Arisan Puluhan Juta
Kapolda Sulsel Copot 2 Kasat di Polres Toraja Utara Gegara Judi
Jemaah An Nadzir di Sulsel Kembali Lebaran Idul Adha Lebih Awal
Kemenag Telusuri Travel Pengangkut Jemaah Haji Ilegal Asal Sulsel
Angka Kebutaan Tinggi, Operasi Katarak Gratis Digencarkan di Sulsel
Polri Ungkap Penyebab Stok Beras Menurun di Sulsel
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap