visitaaponce.com

BMKG Bandung Terus Pantau Aktivitas Sesar Lembang

BMKG Bandung Terus Pantau Aktivitas Sesar Lembang
Ilustrasi(DOK MI)

BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Jawa Barat terus memantau aktivitas seismik yang ada di Sesar Lembang. Hal  itu dilakukan pascagempa di Cianjur dengan kekuatan 5,6 magnitudo, Senin, (21/11).

Staf Observasi Geologi Gempa Bumi di Stasiun BMKG Bandung, Ajeng Marina Utami, Rabu (30/11) mengungkapkan jika Sesar Lembang aktif, maka patahan tersebut berpotensi mengakibatkan gempa berkekuatan 6-7 Magnitudo. "BMKG sudah mengeluarkan rilis kajian tentang itu, 2017 sudah mengeluarkan kajian tentang Sesar Lembang untuk magnitudo maksimumnya  itu ada 6-7. Perlu ditegaskan itu hanya potensi, bukan prediksi," jelasnya.

Berdasarkan skenario pemetaan mitigasi gempa yang dilakukan BMKG, jika terjadi gempa di Sesar Lembang dengan kekuatan 6,8 Magnitudo wilayah Bandung Raya akan mengalami dampak yang cukup berat. Hal itu diukur menggunakan skala MMI (Modified Mercally Intensity).

"Kalau dari skenario peta guncangan Sesar Lembang itu untuk skenario 6,8 Magnitudo, untuk Kabupaten dan Kota Bandung kerusakanya sedang 6 sampai 7 MMI, kemudian Sumedang, Subang, Karawang Indramayu Cianjur 5 sampai 6 MMI kerusakannya ringan," terangnya.

Sementara itu, kata Ajeng, dalam skenario tersebut gempa juga akan turut dirasakan ke berbagai daerah lain yang ada di Jawa Barat. Seperti Sukabumi, Depok, Bogor, Garut dan Tasikmalaya. 

"Daerah itu akan terdampak 4 sampai 5 MMI dirasakanya kuat tapi potensi kerusakanya ringan. Kemudian Kuningan, Tasikmalaya, Bogor, Banjar, Ciamis, Pangandaran itu 3 sampai 4 MMI biasanya hanya dirasakan kuat tanpa ada kerusakan," lanjutnya.

Meski begitu, Ajeng memastikan sepanjang  2022 hingga saat ini tidak ada pergerakan di Sesar Lembang yang signifikan. Meski, diakuinya ada beberapa pergerakan seismik yang mengakibatkan gempa kecil akibat pergerakan Sesar Lembang.

"Sejauh ini belum ada aktivitas Sesar Lembang. Tapi BMKG dengan jaringan jauh lebih baik sekarang selalu memantau pergerakan sesar lembang selama 24 jam. Tahun ini hanya gempa-gempa kecil, untuk pergerakan di Lembang itu terus kita pantau. kalau tahun ini belum ada pergerakan signifikan," ucapnya.

Namun begitu, Ajeng meminta masyarakat agar tetap waspada akan potensi bencana gempa dengan mengetahui mitigasi gempa sedini mungkin. Ia juga meminta kepada pemerintah kota dan kabupaten yang berada di garis Sesar Lembang untuk segera membenahi jalur dan rute evakuasi jika terjadi gempa.

"Kita harapkan bersama kerjasama menang tidak hanya BMKG, BPBD, BNPB, kemudian Dinas terkait kita harapkan segera memasang rambu-rambu evakuasi agar ada langkah mitigasi untuk masyarakat," bebernya.

Sesar Lembang membentang sepanjang 29 KM dari Gunung Manglayang sampai Padalarang Kabupaten Bandung Barat, disebut sebagai patahan yang aktif hingga saat ini. Terakhir patahan tersebut menyebabkan gempa besar pada abad 15 silam, periode gempa besar dari Sesar Lembang berkisar setiap 500 tahun-600 tahun. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat