visitaaponce.com

Menilik Strategi Kepala Derah di Sinjai, Bantaeng, dan Dumai yang Gigih Tingkatkan Vaksinasi Covid-19

Menilik Strategi Kepala Derah di Sinjai, Bantaeng, dan Dumai yang Gigih Tingkatkan Vaksinasi Covid-19
Bupati Sinjai Andi Seto Asappa menerima penghargaa dari USAID karena berhasil meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19(Dok. USAID)

SITI Haeriyah menjerit kecil dengan tawa tertahan, di saat jarum suntik menembus pangkal lengannya. Jika sebelumnya warga Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Sinjai, Sulawesi Selatan, berusia 65 tahun itu selalu merasa takut untuk divaksinasi, kali itu ia tak bisa lagi mengelak. Bukan karena dipaksa. Meski petugas kesehatan memang mendatangi rumahnya, ia mau divaksinasi karena telah menyadari manfaatnya, dari penjelasan petugas. 

“Dulu-dulu takut, terlalu banyak yang bilang begini, begitu,” kata Siti. “Sekarang kan sudah tahu bahwa info yang beredar soal vaksinasi itu banyak bohongnya ya?” tanya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, yang turut serta melakukan aksi door to door menemui para lansia tersebut. Siti mengangguk mengiyakan. “Pengennya bisa terus sehat sampai umur 100 tahun,” kata Siti, masih dengan terkekeh. “Masih ada cucu yang kecil-kecil, masih pengen bisa ikut ngasuh.”

Pilihan Siti Khaeriyah memang tepat. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, 47,3 persen pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia, merupakan lansia berusia atas 60 tahun. Sementara, data dari Lembaga yang sama juga menerangkan, capaian vaksinasi lansia secara nasional masih belum memenuhi target. 

Tujuh dari 34 provinsi di Indonesia bahkan belum mencapai 70 persen target vaksinasi lansia dosis pertama. Sementara 24 provinsi lainnya belum dapat mencapai 70 persen target vaksinasi lansia dosis kedua.  

Apalagi bicara cakupan vaksinasi booster Covid-19. Baru tiga provinsi di Indonesia yang memenuhi target 50 persen lansia yaitu DKI Jakarta, Bali dan Jawa Barat. Delapan provinsi berada di kisaran 30-45 persen, dan provinsi sisanya masih di bawah 30 persen untuk cakupan para lansia yang sudah divaksinasi.

Kabupaten Sinjai pun pernah menenteng status tidak membanggakan itu. Pada 2021, Sinjai merupakan kabupaten dengan capaian vaksinasi Covid-19 yang paling rendah secara nasional, hanya 69 persen. Sementara untuk vaksinasi lansia bahkan baru sekitar 44 persen.

Itu antara lain yang menurut Kadin Kesehatan Sinjai Emmy, menjadi pendorong Pemda Kabupaten Sinjai berupaya lebih keras lagi. “Kami memutuskan untuk melakukan upaya door to door, mendatangi para lansia di rumah masing-masing,” kata dia.  

Berbahagialah Sinjai memiliki kepala daerah seperti Andi Seto Gadhista Asapa yang tak nyaman dengan kondisi itu. Tidak sekadar agar keluar dari posisi juru kunci, lebih kepada kepeduliannya akan keselamatan warganya dari serangan Covud-19, Bupati Sinjai itu berusaha all-out. “Kami memberi rangsangan agar semua orang mau divaksinasi,” kata Andi Seto. 

Setiap ada penyerahan bantuan sosial, Pemda Sinjai mewajibkan masyarakat penerima yang akan mengambil bantuan itu sudah divaksinasi. Di bidang pendidikan, Bupati mewajibkan semua guru, murid dan orang tua mereka wajib divaksinasi. “Jadi kalau mereka ingin mengambil, katakanlah, buku rapor, mau mendaftarkan anaknya masuk sekolah, semua orang tua dan anak itu wajib divaksinasi,” kata Bupati Sinjai tersebut. 

Andi juga mendorong keterlibatan lintas sektor, seperti keterlibatan Polres dengan menyiapkan paket sembako minyak goreng untuk semua sasaran yang divaksin, dan melakukan pendampingan oleh Polres dan Kodim di setiap kegiatan vaksinasi. Di tingkat pemerintah desa dan dusun, pendampingan dan penggerakan sasaran dilakukan oleh Babinsa dan Babinkantibmas. 

Pokoknya, kata Andi Seto, Pemda Sinjai, mulai dari Forkopimda bersama seluruh jajaran, hingga warga di seluruh pelosok Sinjai didorong untuk mendukung dan melaksanakan program vaksinasi COVID-19. “Meningkatnya cakupan vaksinasi di Sinjai ini merupakan hasil kerja bersama,” tegas Andi Seto.

Baca juga : Dukung Pengurangan Sampah, IKPP Serang Gandeng Bank Sampah Digital

Tujuan itu mendapatkan gayung bersambut dengan digelarnya program Breakthrough ACTION for COVID-19, sebuah program yang berada di bawah koordinasi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan dan didukung oleh The United States Agency for International Development (USAID).  

Program yang dimulai sejak Desember 2021 itu, telah memperluas akses vaksinasi Covid-19 di Sinjai dan sekian banyak Pemda dan provinsi lain di Tanah Air, dengan melaksanakan kegiatan kampanye dan pelibatan masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya vaksinasi Covud-19, khususnya bagi masyarakat rentan seperti lansia dan masyarakat umum agar melengkapi dosis vaksinasinya serta untuk tidak lengah dan tetap taat menjalani protokol kesehatan. 

Hasilnya cukup mencengangkan. Tidak hanya Sinjai yang kini kondisinya sudah jauh lebih baik. Sukses itu juga mencakup Kabupaten Kampar, Kota Dumai, Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Kubu Raya, Kayong Utara, Bantaeng, Kupang dan Timor Tengah Selatan. 

Kesuksesan daerah-daerah tersebut dalam meningkatkan cakupan vaksinasi memang tidak terlepas dari campur tangan Kepala Daerahnya.  Sebut saja, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin. Demi meningkatkan cakupan vaksinasi, ia tak segan-segan turun dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mempercepat penanganan dan pengendalian Covid-19 di kabupatennya, salah satunya adalah dengan melakukan jemput bola dan mendekatkan layanan vaksinasi gratis ke masyarakat, seperti melaksanakan vaksinasi di tempat-tempat ibadah, mengadakan pelayanan vaksinasi di Mal Pelayanan Publik (MPP) dan sosialisasi secara masif terkait ProKes dan Vaksinasi ke masyarakat.  

Dalam melakukan sosialisasi, tak jarang berita bohong (hoaks) terkait wabah COVID-19 ini menyebar di sosial media dan menimbulkan keresahan masyarakat Bantaeng, contohnya hoaks tentang kandungan vaksin yang dikatakan tidak halal. Hal ini serta merta membuat Bupati Bantaeng mengimbau masyarakatnya untuk stop menyebar hoaks dan akan memberikan sanksi tegas kepada semua pihak yang menyebarkan hoax tersebut.

Berbicara di sela acara serah terima penghargaan yang didapat dari United States Agency for International Development (USAID) karena telah bekerja sama dalam mengedukasi masyarakat rentan terpapar Covid-19 seperti Lansia dan Disabilitas, Bupati Bantaeng Ilhamsyah Azikin mengatakan, penghargaan itu merupakan kado untuk seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat Bantaeng di momentum Hari Kesehatan Nasional ke 58.

Kepala Dinas Kesehatan Bantaeng Andi Ihsan mengatakan, penghargaan itu tidak terlepas dari dukungan Bupati Bantaeng, Ilham Azikin kepada kesuksesan edukasi, pelaksanaan dan capaian vaksinasi. 

"Kedepannya, kami berharap dapat menjadi motivasi bagi seluruh Tim Dinas Kesehatan di Kabupaten Bantaeng dan berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan vaksinasi lengkap,"ujarnya. 

Sukses Kota Dumai, Riau, juga layak dicermati. Dengan penekanan berbeda, Dumai juga tercatat sebagai kota yang meraih sukses dalam program Breakthrough ACTION for COVID-19 tersebut. Yang menarik, dari Dumai kita bisa belajar bagaimana efektifnya seorang pendamping pimpinan daerah bisa berperan. 

Di sana, istri Walikota Dumai, Leni Ramaini Paisali, dikenal berperan sangat signifikan. Tampaknya hal itu tidak lepas dari keberadaan beliau sebagai seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).  Perhatiannya kepada anak-anak sekolah yang selama ini sudah jenuh melakukan belajar di rumah (SFH), Leni fokus menggenjot vaksinasi di sekolah-sekolah. 

Hasilnya? “Memasuki tahun ketiga pandemi, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kota Dumai sudah bisa 100 persen tatap muka,” kata Leni. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat