visitaaponce.com

Dairi Waspadai Penyakit African Swine Fever pada Ternak Babi

Dairi Waspadai Penyakit African Swine Fever pada Ternak Babi
Dinas Pertanian Kabupaten Dairi(MI/Apul Iskandar)

DINAS Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Dairi yang memiliki ternak babi untuk waspada terhadap penyakit hewan menular pada ternak saat ini.

Hal tersebut dalam upaya penanggulangan penyakit African Swine Fever (ASF) yang sedang terjadi di beberapa daerah Sumatra Utara seperti Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Kota Medan dan di beberapa kabupaten lainnya.

Kadis Pertanian Robot Simanullang melalui Kabid Perikanan dan Peternakan Drh. Ermawati Berutu menyampaikan dasar imbauan tersebut berdasarkan surat edaran Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatra Utara Nomor : 524/11226/Hanpangnak/XI/2022 tanggal 30 November 2022 perihal kewaspadaan ketat terhadap penyakit hewan menular pada ternak babi.

"Adapun Penyakit ASF ini berdampak pada ternak babi dan tidak berdampak pada kesehatan manusia. Selain itu, penyakit ASF ini tidak ditularkan ke manusia melalui kontak dengan ternak babi atau konsumsi daging babi dan penyakit pada ternak babi saja dan tidak ada dampak pada hewan lain. Selain itu virus ASF resisten pada produk yang berasal dari ternak babi," tuturnya.

Untuk menindaklanjutinya, kepada pemilik ternak babi agar tidak melakukan aktivitas jual/beli ternak dari/ke luar Kabupaten Dairi. Membersihkan kandang 1 kali sehari, melakukan penyemprotan disinfektan rutin pada kandang dan sekitaran kandang ternak, memisahkan ternak sakit dari ternak sehat, mengubur ternak babi yang mati.

Kemudian tidak dibenarkan membuang ke sungai atau tempat pembuangan sampah agar mengurangi penyebaran penyakit, dan melaporkan segera jika ada kasus kecurigaan penyakit ASF pada babi ke Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi.

Baca juga:  Wabah ASF Merebak di Sikka, Peternak Babi Diimbau Waspada

Pihaknya juga telah melakukan beberapa upaya dan tindakan untuk pencegahan penyakit ASF dengan melakukan sosialisasi bio security ketat dan pemberian disinfektan kepada pemilik ternak.

"Ternak dari luar Provinsi Sumut agar tidak masuk ke Dairi dan jika pun harus masuk, pemilik ternak harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal hewan," ucapnya.

"Sebenarnya sudah berulang kali kita sampaikan supaya jangan membeli ternak dulu dari luar Sumut dan hingga saat ini kita tidak pernah mengeluarkan rekomendasi untuk memasukkan babi dari luar Provinsi Sumut," tukasnya.

Ermawati mengakui vaksin ASF dan obatnya belum ada di seluruh Indonesia sehingga penyakit ASF sulit dikendalikan. Namun, pihaknya akan bekerja sama dengan Balai veteriner Regional I Medan untuk turun ke Dairi dan memeriksa babi yang terkena penyakit ASF.

"Kita sudah coba komunikasi dan bekerja sama sehingga masalah ini bisa kita tangani bersama-sama karena beberapa daerah di Dairi sudah mulai ada penyakit ini," pungkasnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat