BMKG Minta Warga dan Pemda tidak Dirikan Bangunan di Patahan Cugenang
![BMKG Minta Warga dan Pemda tidak Dirikan Bangunan di Patahan Cugenang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/c18930658522e78f8ddaeeff441e12a7.jpg)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merekomendasikan kepada masyarakat Cianjur dan pemerintah daerah agar tidak mendirikan kembali bangunan di area patahan Cugenang yang memiliki panjang 9 kilometer. Hal itu dilakukan agar jika sewaktu-waktu patahan itu kembali aktif, tidak akan ada bangunan yang hancur dan tidak menimbulkan korban jiwa.
"Patahan Cugenang sepanjang 9 km membentang mulai dari Desa Cibereum melintasi Desa Cijedil, Desa Mangunkerta, Desa Sukajaya, yang masuk dalam Kecamatan Cugenang dan berakhir di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Kamis (8/12).
Seperti diberitakan, patahan Cugenang merupakan patahan yang memicu terjadinya gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di wilayah Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Selain desa-desa tersebut, Dwikorita menyebut bahwa dalam radius 300 m sebelah kiri dan radius 500 m bagian kanan patahan juga dilarang didirkan bangunan.
Baca juga: Presiden: TNI-Polri Harus Bantu Bersihkan Puing Akibat Gempa Cianjur
"Ini sudah kita sampaikan ke bupati, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang akan direlokasi adalah zona tersebut," imbuh dia.
Dwikorita menyatakan, hingga kini terdapat 295 patahan aktif yang tersebar di seluruh Indonesia. Patahan Cugenang ini merupakan patahan yang baru saja ditemukan dan dilakukan identifikasi.
Berdasarkan analisis BMKG, patahan itu aktif setiap kurang lebih 20 tahun sekali. Sehingga perlu upaya mitigasi agar pergeseran patahan itu tidak menimbulkan kerugian materiel maupun korban jiwa.
"Jika terpaksa dibangun dalam radius 500 m atau 200 m, syaratnya harus merupakan bangunan tahan gempa. Itu yang sedang dilakukan pemerintah. Ada model-model bangunan tahan gempa yang sedang disiapkan dan dibangun oleh pemerintah," pungkas dia. (OL-16)
Terkini Lainnya
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Fenomena La Nina, Sejumlah Wilayah Alami Intensitas Curah Hujan Tinggi
Mitigasi Bencana BPBD Kalsel Tingkatkan Kompetensi Relawan dan Tenaga Kebencanaan
Bertemu Komunitas Gila Selingkuh, Kepala BNPB Belajar Lestarikan DAS
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
BI Sumbar Dorong Peningkatan Transaksi melalui KPPD
Dana Pemda di Bank Rp192,6 Triliun Dapat Dioptimalkan
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
229 Ribu Guru PPPK belum Penempatan, Pemda Harus Proaktif
Kota Berpredikat Layak Anak Tak Selalu Ramah Anak
Kementerian Investasi tidak Libatkan Pemda dalam Pelaksanaan Investasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap