visitaaponce.com

Hujan Semalaman, Sejumlah Wilayah di Palembang Tergenang Banjir

Hujan Semalaman, Sejumlah Wilayah di Palembang Tergenang Banjir
Banjir dan genangan air yang terjadi di sepanjang jalan protokol di Kota Palembang, Jumat (9/12/2022)(MI/Dwi Apriani)

SEJUMLAH wilayah di Kota Palembang, Sumsel tergenang banjir akibat hujan lebat yang terjadi sejak Kamis sore hingga Jumat pagi (9/12). Banjir dengan kedalaman beragam itu hampir terjadi di semua jalan protokol, diantaranya Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kapten A Rivai, Jalan Kolonel Atmo, Jalan Kolonel H Burlian, wilayah Simpang Sekip, Kenten dan lainnya.

Akibat situasi itu, banyak kendaraan terutama sepeda motor mogok karena terendam air lantaran nekat menerobos genangan air. Selain itu pula, banjir menyebabkan kemacetan parah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Akhmad Bastari Yusak mengatakan, banjir disebabkan curah hujan yang tinggi serta kondisi air di Sungai Musi sedang mengalami pasang.

Akibat pasang Sungai Musi itu, air yang berada di daratan tak dapat mengalir ke arah sungai. Sehingga menyebabkan banyak genangan dimana-mana.

Bastari mengatakan, petugas sudah diturunkan untuk mengecek langsung ke lapangan dan tujuh pompa aktif beroperasi. "Semua pompa alhamdulillah sudah aktif beroperasi untuk mengalirkan genangan air. Untuk di KM 9 Damri sudah kering," tandas dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Sumsel Iriansyah, hujan yang terjadi semalam cukup lebat dari informasi BMKG curah hujan mencapai 70,4 mm. Akibatnya terjadi banjir dan genangan air.

"Selain curah hujan yang tinggi, daya tampung anak-anak sungai yang ada juga karena adanya sedimentasi," kata Iriansyah.

Ia mengatakan, akibat sedimentasi di anak-anak sungai maka  banyak lumpur, sampah dan juga pasang surut sungai. Sedangkan rawa untuk serapan banyak tidak berfungsi.

"Maka langkah yang dilakukan memberikan pertolongan, tanggap darurat pada saat  banjir dengan mengevaluasi dan menolong korban bersama tim gabungan," ungkapnya.

Kemudian, yang harusnya dilakukan seperti memperbanyak kolam-kolam retensi untuk penampungan  air. Lalu aturan Perda tidak boleh menimbun rawa rawa resapan, dijalankan dengan baik.

"Normalisasi  anak - anak sungai yang tidak berfungsi lagi. Gerakan gotong royong  bersama membersikan lingkungan dan mengajak masyarakat  jaga alam dan alam  akan menjaga kita," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: NasDem: Rakyat Tolikara Solid Dukung Anies Jadi Presiden 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat