Harga Telur di Aceh Melambung Bikin Mumet Pelaku Usaha
![Harga Telur di Aceh Melambung Bikin Mumet Pelaku Usaha](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/68f85846481b9dad44c6e70452c8e22c.jpg)
JELANG akhir tahun 2022, harga telor ayam broiler di kawasan Provinsi Aceh, membuat pusing pelaku usaha. Karena harganya cepat sekali berganti-ganti. Tidak diketahui secara jelas mengapa kenaikan bahan utama pembuat kue dan berbagai jenis lauk itu semakin tak terkendali.
Misalnya, di Kota Meulaboh, Ibukota Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Minggu (11/12), harga telor broiler (30 butir) mencapai Rp54 ribu per papan. Harga tersebut lebih mahal dari dua pekan lalu yaitu Rp50 ribu per papan.
Itu kenaikan kedua dalam sebulan trakhir yakni setelah Rp48 ribu per papan pada akhir bulan lalu. Kondisi ini semakin memberatkan warga di kota yang sempat luluh lantak akibat bencana tsunami 2004 tersebut.
Hal tidak jauh berbeda juga terjadi di Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie. Harga telor ayam broiler dari pekan lalu Rp50 ribu per papan, kini naik menjadi Rp53 ribu per kg.
Mahyiddin, pedagang telor di Pasar Ulee Keubang, Kecamatan Indrajaya, kepada Media Indonesia mengatakan, mahalnya telor ayam itu bukan saja menyusahkan konsumen. Tapi juga berakibat terhadap roda perputaran barang pada pedagang.
"Karena harga naik, permintaan konsumen juga semakin berkurang dari biasanya. Jadi 50 persen pendapatan dari hasil penjualan telor hilang selama ini" tutur Mahyiddin.
Dikatakan Mahyiddin, kondisi harga yang tidak stabil seperti sekarang, telah membebani penjual kue dan penjual nasi kecil. Apalagi mereka yang menggelar dagangannya di pinggiran jalan atau emperan kaki lima itu semakin sulit.
Pasalnya harga bahan utama mereka naik, sedangkan harga nasi atau kue yang dijual tetap sama sebagaimana biasa. Kekacauan harga tersebut sangat mempengaruhi pendapatan dan perekonomian warga.
"Bila terus menerus terbiarkan dan tidak ada kontrol pemerintah, ini sangat mengkhawatirkan. Jangan sampai masyarakat pasrah, menggap seperti tidak merasakan kehadiran pemerintah dalam kehidupan mereka" tutur Farida, pemerhati masalah sosial keluarga di Pidie. (OL-13)
Baca Juga: Pemkab Cianjur Intensifkan Pengawasan Harga Dan Stok Komoditas Jelang Nataru
Terkini Lainnya
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Kecelakaan Maut di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh, 3 Tewas dan 4 Luka-luka
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
Agus Fatoni Bahas Kesiapan PON 2024 dengan Kemenpora
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Kemenkop UKM Terus Tingkatkan Kapasitas Pelaku Usaha Mikro
MIND ID Libatkan Pelaku Usaha Lokal dalam Rantai Pasok
Inspiratif, Tiga Perempuan Penerima The Most Inspiring Women Award 2024
Ruko Masih Menarik untuk Investasi Properti Jangka Panjang
BMC jadi Wadah Promosi Para Pelaku UMKM di Cianjur
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap