visitaaponce.com

Ukrida Padukan Keilmuan dan Kemanusiaan di Wilayah Terdampak Gempa

Ukrida Padukan Keilmuan dan Kemanusiaan di Wilayah Terdampak Gempa
Tim Bakti Sosial Ukrida sedang memberikan pendampingan bagi korban bencana gempa bumi Cianjur.(Ist)

TIM Bakti Sosial Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) yang dikoordinir oleh Wakil Rektor III Denni Boy Saragih PhD, dan tim lapangan dr Billy, Dr dr Yosephin Sri Sutanti MS SpOK SubspPsiKO(K) didampingi dr Fanny SpBMEpid, serta dr Herna Hutabarat SpKK dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) menuju ke wilayah terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat, pada 23 November 2022 lalu.

Kedatangan mereka untuk memberikan bantuan pengobatan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumiberkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, pada Senin, 21 November 2022. Gempa itu juga dirasakan beberapa wilayah lain di Jawa Barat bahkan sampai ke Jakarta.

Tim Bakti Sosial Ukrida melaksanakan misi dalam koordinasi dengan Gerakan Kemanusiaan Indonesia (GKI), yang dikoordinir Tonny. Posko GKI tersebut sekaligus menjadi tempat persinggahan Tim Ukrida. Pelayanan pertama dilakukan oleh Tim Bakti Sosial Ukrida melalui pengobatan kepada warga di Desa Mangun Jaya, Pasir Muncang, Kecamatan Cugenang.

Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan juga tetap menuntut kewaspadaan karena masih terjadi ancaman gempa susulan, di mana hingga hari ke-4 telah terjadi 21 kali gempa.
 
Kondisi wilayah yang porak poranda agak menyulitkan tim untuk menjangkau lokasi, sehingga sangat dibutuhkan koordinasi dengan masyarakat setempat.

Berdasarkan keterangan dr Yosephin saat mengunjungi lokasi yang memerlukan pelayanan, Tim Bakti Sosial Ukrida didampingi oleh kelompok Anak Kampung Situ (Akamsi) yang berperan sebagai local leader. Dari informasi yang diperoleh melalui Tim Bakti Sosial Ukrida, daerah terdampak gempa yang agak sulit dijangkau adalah Dusun Cimaja, Kampung Cibeureum, Cugenang.

Tim Bakti Sosial Ukrida melaksanakan tugas secara bergantian, didukung oleh alumni FKIK Ukrida, yaitu dr Vera, dr Hetty, dan dr Winny, serta 13 mahasiswa anggota Pecinta Alam Ukrida (Palada). Selaku Koordinator Tim Lapangan, dr Yosephin mengatakan bahwa kegiatan tersebut terus dievaluasi.


Baca juga: Tim SAR Temukan Jasad Bocah Tertimbun Bangunan Rumah akibat Gempa Cianjur


"Untuk kebutuhan pengobatan kepada masyarakat sudah bisa terpenuhi, hanya yang belum bisa tercukupi adalah pendampingan trauma healing. Selain itu, kami juga melakukan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk bisa menolong diri sendiri melalui obat-obatan P3K," kata dr Yosephin dalam keterangan yang diterima, Senin (12/12).

Menurutnya, dalam kegiatan pendampingan trauma healing, Ukrida akan melaksanakannya dalam koordinasi dengan Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) Cabang Cianjur.
 
Ukrida merupakan salah satu dari 15 perguruan tinggi swasta (PTS) yang menerima hibah dari Dikti (Kemendikbudristek) untuk Program Desa Bangkit, dan fokusnya diarahkan bagi desa-desa terdampak gempa di Cianjur.

Perolehan dana hibah ini merupakan Program Insentif Pengabdian Masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM berbasis Kinerja IKU bagi PTS Tahun 2022 dari Ditjen Diktiristek yang diterima Ukrida. Penerimaan insentif yang diarahkan untuk gempa Cianjur berdasarkan proposal Ukrida adalah pendampingan menuju pemulihan kesehatan fisik dan mental yang mandiri bagi masyarakat terdampak gempa di Cianjur.

Kedua, pemulihan ekonomi pelaku UMKM pascagempa di Cianjur. Kemudian ketiga, peningkatan motivasi belajar dan literasi well being kepada guru, siswa, dan warga desa Cugenang, Cianjur, serta kajian pemeriksaan dan perbaikan struktur bangunan fasilitas umum pascagempa Cianjur.

Selain itu, Ukrida juga melaksanakan pembekalan kepada relawan gempa Cianjur, berupa kemampuan dan keterampilan secara medis dan psikologis bagi masyarakat yang terdampak gempa. Pembekalan tersebut dilaksanakan pada 9 dan 10 Desember 2022.

Tindak lanjut kegiatan Tim Bakti Sosial Ukrida berupa pelatihan pemeriksaan fisik dan pengobatan dasar bagi kader di pengungsian, dukungan psikososial bagi anak-anak dengan bernyanyi, bermain, olahraga, diskusi seputar gempa, pemeriksaan kesehatan fisik dan mental melalui pemeriksaan biasa dan skrining menggunakan kuesioner. (RO/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat