Pembalak Liar Di Siak Tewas Diterkam Harimau Sumatera
KONFLIK antara harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) dengan manusia kembali menelan korban. Senin (19/12), seorang warga Suku Akit bernama Acai yang merupakan pekerja penebang liar atau pembalak liar kayu mahang, tewas diterkam harimau di wilayah hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S. Hasibuan mengatakan kronologi peristiwa bermula saat korban dan rekan-rekannya sedang tidur di luar bedeng atau pondok pekerja penebangan kayu mahang di dalam hutan wilayah Sungai Belat. Menurun penuturan Cen Cen, rekan korban, kejadian itu terjadi saat para pekerja sedang istirahat.
"Pada saat tidur tersebut saksi Cen Cen mendengar suara kegaduhan dari arah korban yang sedang tidur dan mendengar suara erangan korban. Pada saat tersebut saksi yang juga merupakan kepala rombongan pekerja Apen, 43, Suku Anak Rawa juga mendengar suara erangan dari arah korban yang diduga korban telah diseret oleh harimau," kata Genman, Selasa (20/12).
Ia mengungkapkan, mendengar suara dari arah korban tersebut, para saksi dan para pekerja kayu mahang lainnya mencari sumber suara erangan korban yang tidak jauh dari bedeng. Saat ditemukan, korban telah meninggal dunia dengan keadaan luka pada leher dan wajah. "Kondisi leher berlobang dan luka robek pada bagian pipi sebelah kanan korban," jelas Genman.
"Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WIB, korban dievakuasi dan dibawa ke kampung halaman di Kampung Balak Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau," tambah Genman.
Ia menjelaskan, bedeng atau pondok peristirahatan para pekerja kayu mahang berada di wilayah hutan Sungai Belat Kampung Teluk Lanus yang merupakan habitat satwa liar. Lokasi kejadian kurang lebih 4 jam dari kampung Teluk Lanus menggunakan pongpong, diduga berada di wilayah Hutan Produksi Konversi (HPK), kurang lebih sejauh 1,5 km dari muara.
Sejauh ini, tim dari BBKSDA Riau telah berkoordinasi dengan Polsek Sungai\ Apit dan Camat Sungai Apit untuk mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas di dalam hutan dan tidak melakukan kegiatan penebangan liar. Tim BBKSDA Riau akan melakukan cek lokasi kejadian bersama kepala rombongan pekerja setelah selesai mengurus pemakaman dan berbelasungkawa dengan pihak keluarga.
"Tim juga akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang berada di sekitar lokasi kejadian, yakni PT Uniseraya untuk melakukan pemasangan spanduk atau papan peringatan pada lokasi kejadian sehingga diharapkan dapat mencegahkejadian serupa untuk tidak terulang lagi," jelasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Gelar Sunatan Massal Sebagai Bentuk Bhakti Sosial dan Pemberdayaan Komunitas
Operasi Modifikasi Cuaca Dilakukan Selama 8 Hari untuk Cegah Karhutla di Riau
HANI 2024, PJ Gubernur Riau Terima Penghargaan dari BNN
448 Haji Indragiri Hilir Kloter BTH-04 Pulang Melalui Jalur Laut
Polres Meranti Cari Pelaku yang Buang Bayi Perempuan
Sumatra Black Out, PLN Klaim 100 Persen Listrik Pelanggan di Riau Telah Pulih
Petani Kemiri di Aceh Tenggara Tewas Diserang Gajah Liar
Koridor Satwa jadi Solusi Penanganan Konflik Satwa Liar dan Manusia
Upaya Mencapai Keselarasan Berbagi Ruang antara Gajah dan Manusia
Bangkai Gajah Betina Ditemukan Dekat Pemukiman, Diduga Akibat Konflik dengan Warga
Kelompok Gajah Dipasangi GPS Sebagai Upaya Migitasi
Dukung Pemulihan Ekosistem untuk Mitigasi Konflik di Suaka Margasatwa
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap