visitaaponce.com

Tanggul Sungai Jebol, Ratusan Warga Mranggen Demak Dievakuasi

Tanggul Sungai Jebol, Ratusan Warga Mranggen Demak Dievakuasi
Foto udara kondisi banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1).(ANTARA/Aji Styawan)

JEBOLNYA tanggul Sungai Babon tidak hanya menimbulkan banjir bandang di Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, tetapi juga mengakibatkan banjir hingga mencapai 0,5-1 meter di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Akibatnya, ratusan warga terpaksa dievakuasi.

Pemantauan Media Indonesia Sabtu (7/1), petugas dari kepolisian, TNI, Tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta relawan Demak menggunakan beberapa perahu karet terus bergerak melakukan evakuasi terhadap ratusan warga Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Tanggul Sungai Babon kembali jebol mengakibatkan banjir merendam desa itu setinggi 0,5-1 meter, bahkan curah hujan yang masih tinggi di daerah hulu di Kabupaten Semarang berpotensi mengakibatkan banjir semakin meningkat.

"Tadi ada tiga warga dilarikan ke RSUD Wongso Negoro Semarang dan Puskesmas Mranggen karena sakit," kata Kepala Polres Demak Ajun Komisaris Besar Budi Adhy Buono saat dimintai konfirmasi.

Selain mengevakuasi ratusan warga ke daerah aman akibat banjir tersebut, lanjut Budi, kepolisian bersama tim gabungan juga telah
mendirikan dapur umum dan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga.


Baca juga: Banjir Meteseh Semarang, BPBD Jateng Turunkan Dua Tim Evakuasi


"Kita juga patroli menjaga rumah warga yang ditinggalkan," imbuhnya.

Banjir melanda Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak ini, kata dia, terjadi karena tanggul Sungai Babon jebol. Sehingga untuk mengantisipasi ketinggian air semakin naik  karena intensitas hujan masih tinggi, mereka pun mengevakuasi ratusan warga.

Sementara itu, warga yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Babon seperti Genuk dan Sayung juga mengaku terus waspada, karena saat ini ketinggian air sungai telah menyentuh bibir tanggul.

"Kami siaga karena ketinggian air sungai telah menyentuh bibir tanggul, kita khawatir ada tanggul jebol seperti daerah atas," ujar Poniman, 50, warga Genuk, Kota Semarang.

Hal itu juga diungkapkan Solichin, 45, warga Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, lainnya yang khawatir banjir bandang terjadi seperti beberapa tahun lalu.

"Kita giatkan patroli sekitar tanggul agar dapat diantisipasi sedini mungkin," imbuhnya. (OL-16)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat