visitaaponce.com

Pemkot Palembang Curigai Ada Permainan Mafia Minyak Goreng

Pemkot Palembang Curigai Ada Permainan Mafia Minyak Goreng
Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda(DOK MI)

HARGA minyak goreng di sejumlah pasar di Kota Palembang, Sumsel mengalami kenaikan beberapa pekan belakangan. Padahal di tingkat distributor harga minyak tidak pernah naik sejak tiga bulan terakhir.

Pemerintah Kota Palembang pun melakukan pengecekan dan peninjauan langsung ke sejumlah pasar dan distributor minyak goreng di wilayah tersebut.

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menduga ada permainan oleh oknum sehingga terjadi kenaikan harga di tingkat pengecer. Ia mengatakan hasil pemantauan Dinas Perdagangan Kota Palembang menunjukan kenaikan harga minyak kemasan yang signifikan yang dijual dengan harga mencapai Rp18.000 per liter.

Hal ini sudah terjadi sepanjang Januari 2023. Padahal di tingkat distributor, harga minyak kemasan tidak pernah naik sejak tiga bulan terakhir yakni pada pada kisaran Rp15.200 per liter. Dan sampai saat ini belum ada kelangkaan komoditas minyak di Palembang.

Begitu pun pada agen minyak curah yang menjual minyak pada kisaran Rp14.200 per liter. Fitrianti menjelaskan seharusnya selisih harga minyak antara distributor dengan pengecer hanya sekitar Rp1.000 per liter.

Kenyataannya, selisih harga minyak di tingkat eceran bisa mencapai Rp3.000 per liter. Ini tentu akan sangat merugikan konsumen. "Kami akan terus melakukan pemantauan di pasar agar kenaikan harga minyak ini tidak berlanjut," ujar Fitrianti.

Biasanya, kenaikan harga komoditas baru akan terjadi ketika hari raya keagamaan atau ada kendala dalam aspek distribusi dan keterbatasan stok. Hanya saja, ketiga aspek itu tidak terjadi saat ini. "Saya mencurigai adanya oknum yang bermain. Akan kami selidiki apa penyebabnya," kata Fitrianti.

Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Raimon Lauri menuturkan sebenarnya penetapan harga minyak eceran tidak boleh terlalu jauh dari harga eceran tertinggi (HET). "HET untuk minyak goreng sekitar Rp14.000 per liter, namun pemantauan kami di pasar masih ada yang menjual minyak jauh dari itu," ujar Raimon.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan distributor juga beberapa produsen minyak yang beroperasi di Palembang untuk memastikan tidak ada kenaikan harga di tingkat distributor. "Kami juga akan terus melakukan pemantauan mharga di pasar untuk mencegah adanya kemungkinan kecurangan," ujar Raimon.

Terkait adanya operasi pasar dan pasar murah, Raimon berpendapat hal itu belum perlu dilakukan karena dia meyakini kenaikan harga di tingkat eceran hanya dilakukan oleh segelintir orang dan bukan kenaikan harga secara menyeluruh. "Operasi pasar baru akan dilakukan ketika hari raya untuk menstabilkan harga," ucap Raimon.

Ada beberapa komoditas yang menjadi perhatian saat ini yaitu beras, daging ayam dan telur ayam yang saat ini harganya sedikit mengalami kenaikan. "Kami akan terus pantau agar kenaikan harga komoditas tersebut tidak menular ke komoditas lainnya," pungkasnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat