visitaaponce.com

RS Muhammadiyah Palembang Nonaktifkan Perawat yang Potong Jari Bayi

RS Muhammadiyah Palembang Nonaktifkan Perawat yang Potong Jari Bayi
Ilustrasi(DOK.MI)

SUPARMAN, 38, akhirnya mengambil jalur damai setelah sebelumnya melaporkan kasus dugaan malapraktik yang terjadi pada anaknya ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang, Sumatra Selatan.

Sebelumnya, warga Palembang itu tak rela anak balitanya harus mengalami putus jari kelingking akibat terpotong oleh perawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.

Baru-baru ini viral berita adanya bayi berusia delapan bulan yang jarinya terpotong oleh perawat di RS Muhammadiyah Palembang. Pihak rumah sakit nyatanya telah berdiskusi secara kekeluargaan dengan keluarga Suparman, dan masalah tersebut sudah berakhir dengan damai.

Wakil Direktur SDM dan Aik RS Muhammadiyah Palembang, Muksin, Minggu (5/2), mengatakan hal itu terjadi sebagai kelalaian kerja yang dilakukan salah satu pegawainya. Kejadian kelalaian tersebut mengakibatkan jari kelingking bayi delapan bulan itu terpotong.

"Benar adanya seorang perawat yang lalai saat bertugas ketika membuka infus pasien yang dirawat di RS dengan kasus demam. Namun terjadi kelalaian tersebut, kami langsung melakukan tindakan operasi yang memakan waktu 1,5 jam. Melakukan penyambungan jari anak tersebut," jelas dia.


Baca juga: Tim SAR Temukan Enam Korban Perahu Terbalik di Sungai Mamberamo


Setelah berhasil melakukan operasi, korban yang awalnya menggunakan layanan kelas III dipindahkan ke ruang VIP. Pihaknya pun menyiagakan tiga perawat dan dokter spesialis untuk memantau kondisi korban.

"Sudah kita pindahkan ke ruangan VIP untuk perawatan. Tiga perawat dan dokter pun memantau perkembangan terkait operasi yang kita lakukan akibat insiden itu," jelas dia.

Adapun terhadap perawat yang bersangkutan, Muksin menjelaskan pihaknya telah mengambil tindakan, yakni dengan menonaktifkan DN. Menurut dia, DN merupakan perawat cukup senior dan telah bekerja sebagai perawat selama 18 tahun. Namun, kelalaiannya telah berakibat fatal.

"Atas insiden yang terjadi, DN kini dinonaktifkan sementara waktu," kata dia.

Muksin menjelaskan, DN merupakan perawat tetap di RS Muhammadiyah Palembang. Pihak RS mengaku belum dapat memastikan penyebab kelalaian tersebut, dan meminta waktu untuk proses pemeriksaan.

"Yang bersangkutan akan diperiksa oleh komite medik," ungkap dia.

Pihak rumah sakit menyatakan telah berkomitmen mencegah hal yang sama terulang kembali. (OL-16)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat