visitaaponce.com

Wilayah Pedalaman NTT Masih Terisolasi, Tanpa jalan dan Listrik

Wilayah Pedalaman NTT Masih Terisolasi, Tanpa jalan dan Listrik
Warga kampung Wulokolong di Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur.(Metro TV/Fransiskus Gerardus Molo )

KECAMATAN Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur punya banyak potensi, tidak hanya alam yang subur tetapi hasil laut juga melimpah. Namun wilayah yang ada di ujung timur pulau Flores ini masih ada yang terisolasi.

Salah satunya kampung Wulokolong di Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga. Akses ke kampung ini bisa melewati desa Aransina dan Desa Lamatutu dengan berjalan kaki lebih dari dua jam.

Kader Posyandu Desa Lamatutu, Lusiani Niba Koten memembenarkan bahwa akses jalan menuju kampung itu sulit dijangkau. Ibu hamil yang hendak melakukan pemeriksaan atau posyandu terpaksa dilakukan setiap tiga bulan sekali.

"Sampai saat ini dokter maupun bidan belum pernah mengunjungi kampung kami," ujar Lusiani Niba.

Hal serupa juga diungkapkan Gregorius Lai warga Kampung Wulokolong. Ia juga mengaku petugas kesehatan tidak pernah mendatangi kampung. Warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan harus menempuh perjalanan sejauh 5 km. "Kami berharap pemerintah bangun jalan dan listrik," tandasnya.

Baca juga: Infrastruktur Jalan masih Jadi Prioritas Pembangunan di Tapanuli Utara

Kondisi jalan yang terjal dan menanjak membuat para warga kesulitan, apalagi saat hendak menjual hasil komoditi seperti jagung, pisang, padi, kelapa, menuju kota Larantuka.

Kondisi demikian juga dialami para siswa di kampung itu. Saat ke sekolah mereka juga harus menempuh perjalanan sejauh lima kilometer melewati hutan dengan kondisi yang jalan menanjak dan terjal. Belum lagi kalau saat musim penghujan para siswa harus bertaruh nyawa menyebrangi sungai selebar belasan meter.

Selain jalan, kondisi penerangan juga demikian, warga hanya mengandalkan lampu minyak tanah. Situasi ini pun membuat para siswa di kampung itu sulit untuk belajar saat malam hari.

Kondisi serupa juga dialami para ibu hamil di kampung itu. Sering kali ibu hamil yang hendak partus terpaksa digotong menuju pos kesehatan desa yang berjarak lima kilometer. Warga berharap agar presiden Jokowi membangun jalan dan jembatan menuju kampung mereka.(OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat