Turunkan Angka Stunting di Jateng, Program Ganjar Pranowo Diapresiasi Bappenas
![Turunkan Angka Stunting di Jateng, Program Ganjar Pranowo Diapresiasi Bappenas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/b8345d60c11316dea964b0553d730ee0.jpg)
PROGRAM Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan Jo Kawin Bocah yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo disebut sebagai program yang tepat untuk menangani kasus stunting. Program itu terbukti ampuh untuk menurunkan angka stunting di Jawa Tengah dan nasional.
Hal itu disampaikan Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Pungkas Bahjuri Ali.
Menurut Pungkas, dua program yang digagas Pemprov Jateng ini sangat efektif untuk menanggulangi stunting karena ada keterlibatan dari berbagai pihak, khususnya masyarakat.
Baca juga : Jawa Tengah Terus Tekan Angka Stunting
“Menurut saya, Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan Jo Kawin Bocah itu inisiatif yang bagus dari Jawa Tengah dalam rangka penurunan angka stunting. Sebab, dua program itu melibatkan semua stakeholder khususnya masyarakat sampai tingkat bawah,” kata Pungkas.
Ia menilai, dengan Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu, Ganjar berhasil mengajak seluruh pihak , mulai tingkat RT, RW, PKK, kelurahan/desa untuk peduli pada ibu hamil dan menyusui.
Mereka berkewajiban memantau terpenuhinya gizi ibu hamil dan menyusui, pelayanan kesehatan, akses pada pangan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
Baca juga : Genjot Penurunan Stunting jadi 14%, Ganjar Optimalkan Peran Puskesmas
“Artinya memang yang dibutuhkan saat ini adalah peran serta masyarakat. Karena permasalahan stunting itu kan ada di masyarakat, yang paling dekat ya masyarakat itu sendiri,” jelasnya.
Jika ada satuan terkecil di masyarakat, yakni RT/RW hingga desa memantau secara individu, maka program penanganan stunting bisa berjalan optimal. Karena, ketika terdeteksi ada hal yang tidak diinginkan, langsung bisa dilakukan intervensi.
“Intervensi di tingkat lapangan menurut saya paling efektif. Dan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu bagus, karena bisa mengawal satu persatu keluarga. Itu yang memang seharusnya dilakukan,” terangnya.
Baca juga : Pemprov NTT Terus Lakukan Upaya Tekan Angka Stunting
Termasuk lanjut dia, Program Jo Kawin Bocah yang juga diinisiasi Ganjar. Menurutnya, program itu merupakan intervensi yang bagus untuk mencegah risiko ibu mengalami kematian atau melahirkan anak stunting.
“Dengan program Jo Kawin Bocah itu, maka pernikahan anak bisa dicegah, kualitas ibu akan semakin bagus dan dari sisi gizi, kesehatan serta pendidikan akan semakin meningkat," katanya.
"Dengan begitu, maka kualitas anak yang dilahirkan mereka nanti secara umum akan lebih baik. Program Jo Kawin Bocah ini memang tidak langsung menurunkan angka stunting, tapi pencegahan yang nantinya memberikan dampak cukup besar,” pungkasnya.
Baca juga : Ganjar-Mahfud Janji Tekan Angka Stunting, Pasok Gizi Ibu Hamil dan Balita
Sekadar diketahui, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus menggenjot penurunan angka stunting. Selain program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), program andalan Ganjar adalah Jo Kawin Bocah.
Dengan dua program andalan itu, Ganjar berhasil menurunkan angka stunting di Jawa Tengah dengan signifikan.
Berdasarkan perhitungan elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), pada 2018 tingkat stunting di Jateng berada di angka 24,4 persen, setahun kemudian pada 2019 turun menjadi 18,3 persen.
Persentase tersebut terus menurun seiring berjalannya waktu, pada 2020 kasus stunting turun menjadi 14,5 persen, kemudian pada 2021 turun menjadi 12,8 persen, dan terakhir pada 2022 berhenti di angka 11,9 persen. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Hasto Kristyanto dan Ganjar Pranowo Ramaikan Ajang Soekarno Run
PDIP Tanggapi Soal Kemungkinan Merapat dengan KIM di Pilgub DKI
Ini Kata Ganjar Pranowo soal Dukungan PDI Perjuangan ke Anies Baswedan
Ganjar Pranowo Disambut Antusias Ratusan Pelajar Saat Harlah Pancasila di Ende
Megawati, Ganjar, dan Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende
Ditinggal Ganjar dan Gibran, Jawa Tengah Krisis Tokoh Mumpuni di Level Provinsi
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pj Gubernur Jateng: Keluarga Berkualitas Berperan Penting Dalam Pembangunan Bangsa
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap