visitaaponce.com

Pelabuhan Tobilota dan Wailebe di Pulau Adonara yang Kurang Perhatian Pemerintah

Pelabuhan Tobilota dan Wailebe di Pulau Adonara yang Kurang Perhatian Pemerintah
Pelabuhan penyeberangan Wailebe, kecamatan Wotanulumado, Kabupaten Flores Timur, Minggu (5/3/2023)(MI/Alexander P. Taum)

BANYAKNYA pulau kecil di Indonesia, memunculkan kreativitas warga setempat untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya. Salah satu sarana penting adalah pelabuhan penyeberangan dan sarana angkut berupa Kapal Motor penyeberangan rakyat.

Sebagai pulau yang berada di tengah tengah gugusan pulau kecil, di Nusa Tenggara Timur, Pulau Adonara sendiri, menjadi lokasi strategis yang dapat menghubungkan pulau Flores, Pulau Lembata dan pulau Solor.

Berkat inisiatif warga setempat sejak dahulu kala, pelabuhan penyeberangan rakyat antar pulau Adonara dengan pulau Flores, menjadi pelabuhan yang tidak pernah tidur dan mulai diperhatikan Pemerintah.

Media Indonesia, Minggu (5/3/2023), melihat ada dua pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Wotanulumado, Adonara, Kabupaten Flores Timur, yakni Tobilota dan Wailebe.

Dua Pelabuhan penyeberangan ini selalu menjadi pilihan bagi para penyeberang baik dari pulau Lembata, maupun dari pulau Flores yang tidak dapat mengakses transportasi laut langsung menuju Lembata ataupun ke Pulau Flores.

Melalui jalur ini, penyeberang dapat membawa serta kendaraan roda dua yang diangkut oleh kapal motor yang dirancang khusus untuk dapat mengangkut Sepeda motor.

Jika anda menyeberang dari kota Larantuka di pulau Flores menuju Lembata, anda dapat dengan mudah mengakses jalan dari pelabuhan Tobilota, menyusuri jalan darat di sisi Barat pulau Adonara sampai ke pelabuhan Desa Boleng. Di pelabuhan tersebut sudah ada kapal motor yang menunggu untuk nyeberang ke pulau Lembata.

Pelabuhan Wailebe Memprihatinkan

Satu per satu sepeda motor yang di angkut Kapal Motor (KM) Putra Lamanian dari kota Larantuka di pulau Flores, Minggu (5/3/2023), mulai diturunkan oleh Tiga ABK KM Putra Lamanian ke pelabuhan Wailebe.

Kesepuluh sepeda motor itu diturunkan setelah berlayar 15 menit dari pelabuhan laut Larantuka menuju pelabuhan penyeberangan Wailebe. Setiap kepala berikut sepeda motor dikenakan biaya 25 ribu rupiah.

Namun, Anda hanya membayar Rp20 ribu jika menyeberang dari Pelabuhan Tobilota menuju Larantuka, begitu pula sebaliknya. Hanya memakan waktu tempuh 10 menit saja.

Sayangnya, pelabuhan penyeberangan Wailebe mengalami kerusakan berat. Untuk dapat berlabuh, kapal motor harus saling berdempetan pada sisi Timur pelabuhan.

Riki, Kapten KM Lamanian, mengeluhkan kondisi pelabuhan Wailebe yang dibangun Pemda Kabupaten Flores Timur tahun 2014.

"Iya, kendala utama kami adalah pelabuhan yang rusak berat di sisi Utara. Kami harus berlabuh di sisi Timur untuk menurunkan penumpang dan barang," ungkap Riki. Padahal, saban hari ia menyeberang maksimal sebanyak 10 kali.

"Kalau ramai, penghasilan bisa lebih dari Rp1 juta per bulan. Bisa juga sampai Rp2 juta. Penghasilan Ini akan dibagi tiga, ABK 4 orang, Kapal dan Pemilik kapal," ungkap Riki.

Kapten KM. Lamanian ini berharap adanya perbaikan kondisi pelabuhan Wailebe.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Flores Timur, NTT, Laurensius Yidno Wada, SE, M.Si menjelaskan, pelabuhan Wailebe di kelola oleh Desa, sedangkan pelabuhan Tobilota dikelola oleh Unit Pengelola Pelabuhan (UPP) Larantuka.

"Kalau di Tobilota itu kewenangannya UPP Larantuka, sementara di Wailebe itu beberapa tahun lalu di bangun oleh Pemda tetapi berujung persoalan yang kemudian PPK nya harus berurusan dengan hukum," ungkap Laurensius Yidno Wada.

Ia menjelaskan, sampai dgn saat ini pihaknya menerima  usulan juga dari pihak desa untuk perbaikan. "Kita sudah coba usulkan melalui dana DAK tetapi tidak ada alokasinya. Kalau melalui APBD II rasanya masih berat," ucap Laurensius.

Di sebutkan pihaknya sudah sampaikan pihak Desa untuk secara bertahap perbaikannya secara mandiri melalui dana desa. Sebab selama ini juga desa yang kelola prasarananya. (N-3)

Baca Juga: SD Inpres di Adonara Barat Nyaris Roboh setelah Diguyur Hujan Deras Sepekan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat