Ini Cara Kota Palu Turunkan Prevalensi Stunting di Daerahnya
![Ini Cara Kota Palu Turunkan Prevalensi Stunting di Daerahnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/e1298e2ddcbc17d1c324023530d94f7a.jpg)
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, masih fokus menurunkan prevalensi stunting di kota itu.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan, berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) prevalensi stunting di Palu masih berada di angka 23,9 %.
"Memang tahun kemarin (2022) ada penurunan 1,7 %. Namun, angka 23,9 % itu masih tinggi dan harus diturunkan menjadi 0 %," terangnya di Palu, Senin (6/3).
Menurut Hadianto, ada dua skema penanganan stunting yang harus disiapkan pihaknya saat ini.
Pertama, pencegahan risiko stunting. Dan kedua, penanganan risiko stunting.
Ia menjelaskan, untuk pencegahan ibu hamil harus dijaga. Termasuk pernikahan dini juga harus dipantau dan perlu diberikan pendampingan.
Terutama bagi mereka yang datang dari keluarga kurang mampu ekonominya.
Baca juga : IDI Dampingi Desa Selopamioro karena Miliki Kasus Stunting Tertinggi di Bantul
"Itu yang perlu mendapatkan perhatian, agar pencegahan risiko stunting bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.
Sedangkan untuk penanganan risiko stunting, sejauh ini sudah berjalan cukup baik.
Oleh karena itu, Hadianto berharap, keberadaan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting (FKPPS) yang sudah dibentuk di Palu mampu menjadi media untuk berkolaborasi dan elaborasi semua pemikiran.
"Sehingga mendapatkan rekomendasi yang tepat dalam menangani stunting," tegasnya.
Hadianto menambahkan, 1.500 kader Posyandu yang tersebar di seluruhwilayah Palu bisa lebih giat lagi bekerja, karena kader Posyandu sebagaipasukan tempur, yang selalu menjadi garda terdepan mendampingi penderitastunting di masing-masing kelurahan.
"Kita berharap tahun depan (2024) angka stunting di Palu bisa turunlagi, paling tidak semakin jauh dari angka prevalensi nasional," tandasnya.
Baca juga : Libatkan Komunitas, Korem 161 Kupang Gempur Stunting di Desa Terpencil
(Z-5)
Terkini Lainnya
Turut Berhaji Tahun ini, Pemain Timnas Sepakbola Witan Sulaeman Puji Pelayanan Kemenag
Saking Mahalnya, Harga Tomat di Kota Palu Rp1.000 per Buah
Kota Palu Diguyur Hujan, Petani Garam Pasrah Gagal Panen
Naik Lagi, Harga Tomat di Palu Rp15 Ribu per Kg
Harga Telur di Palu Terus Naik, Dijual Rp3 Ribu per Butir
Warga Palu Keluhkan Elpiji 3 Kg Diecer Rp35 Ribu per Tabung
Angka Stunting di Kota Padang Tembus 1.598 Kasus
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap