Operasi Militer di Nduga Melebar, DPRD Ingatkan Keselamatan Warga Sipil
![Operasi Militer di Nduga Melebar, DPRD Ingatkan Keselamatan Warga Sipil](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/8e898e4ff4ec5ac19697a61e13d3a249.jpg)
OPERASI penyelamatan sandera pilot Susi Air di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, makin meluas ke beberapa wilayah yang menyebabkan masyarakat sipil di Distrik Paro dan Distrik Meborok serta kampung-kampung di sekitarnya mengungsi ke kota dan ke hutan-hutan.
Anggota DPRD Kabupaten Nduga Leri Gwijangge mengungkapkan bahwasannya operasi militer yang makin meluas ini harus diikuti dengan langkah penyelamatan warga sipil.
"Begitu satu kampung atau wilayah dikepung militer maka otomatis warga di situ takut dan kondisi hari ini memang selain dari Paro, juga dari kampung lain seperti Meborok juga sudah banyak warga mengungsi. Ada yang ke kota bahkan ke hutan-hutan. Siapa yang bisa menjamin keselamatan mereka? Ini penting jadi catatan," ungkap Leri kepada wartawan, Senin (6/3).
Ditambahkan, saat ini aparat sudah masuk ke wilayah Distrik Meborok yang membuat masyarakat mengungsi ke hutan dan sampai hari ini baru dua sampai tiga keluarga saja yang tiba di Wamena, sementara mayoritas warga Distrik Meborok masih ada yang sembunyi di hutan-hutan.
Baca juga: Pemkab Tuban Alokasikan Rp35 Miliar Perbaiki Jembatan Glendeng
"Karena itu juga kami minta kepada aparat keamanan agar melakukan operasi ini dengan sangat hati-hati karena 32 distrik di Kabupaten Nduga itu hampir 85% belum rekam e-KTP," kata Leri mengingatkan.
Untuk itu, menurut dia, baik TNI, Polri, maupun pemerintah pusat dan daerah untuk menimbang secara matang dan hati-hati operasi penyelamatan sandera melalui aksi militer ini.
"Intinya misi menyelematkan sandera ini harus ekstra hati-hati, kedepankan kewaspadaan tinggi, karena dampaknya bukan ke pasukan kombatan tapi masyarakat sipil yang ketakutan dan akhirnya mengungsi," kata Leri.
Ia bahkan sudah mendapatkan laporan ada seorang gadis dengan ayahnya hilang dari sebuah kampung di Distrik Meborok dan sampai hari ini belum ada kabar tentang keberadaan mereka.
"Artinya ini ekses yang bisa timbul dan membuat ketakutan di masyarakat. Kami harapkan sekali ada koordinasi yang baik dengan pemda, kepala kampung, sehingga masyarakat juga bisa tenang dan dua warga Meborok yang hilang harus dikembalikan," ucapnya.
Terkait masyarakat yang saat ini mengungsi, kata dia, diharapkan ada intervensi langsung pemerintah untuk memastikan kebutuhan pokok mereka. "Selain keamanan tentu saja bahan makanan itu harus dijamin aman. Itu yang kami harapkan," pungkas Leri. (OL-16)
Terkini Lainnya
Kemenkes: 32 Provinsi Berisiko Tinggi terhadap Transmisi Polio
Pertikaian Antarkelompok di Nduga Sebabkan 3 Warga dan 1 Prajurit TNI Terluka
Penghitungan Suara Caleg di Papua Ricuh, 1 Tewas 2 Luka
APBD Kabupaten Nduga Belum Ditetapkan, Penyelenggaran Pemilu Terancam Tertunda
KSP Sebut Bupati Nduga Sudah Berdialog dengan KKB untuk Bebaskan Pilot Susi Air
TPNPB-OPM Klaim Tembak Mati 8 Anggota TNI di Nduga
Minta Perludem Jangan Asal Bicara, PPP: Tidak Ada Jual Beli Suara
2 Pembunuh Personel Polres Yahukimo Bripda Oktavianus terus Diburu
Jokowi dan Internet di Papua Pegunungan
Rekapitulasi Suara Pemilu di Papua Pegunungan Dibayangi Faktor Keamanan
Sah! KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Menang di Papua Pegunungan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap