visitaaponce.com

Operasi Militer di Nduga Melebar, DPRD Ingatkan Keselamatan Warga Sipil

Operasi Militer di Nduga Melebar, DPRD Ingatkan Keselamatan Warga Sipil
Anggota DPRD Kabupaten Nduga Leri Gwijangge.(Ist)

OPERASI penyelamatan sandera pilot Susi Air di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, makin meluas ke beberapa wilayah yang menyebabkan masyarakat sipil di Distrik Paro dan Distrik Meborok serta kampung-kampung di sekitarnya mengungsi ke kota dan ke hutan-hutan.

Anggota DPRD Kabupaten Nduga Leri Gwijangge mengungkapkan bahwasannya operasi militer yang makin meluas ini harus diikuti dengan langkah penyelamatan warga sipil.

"Begitu satu kampung atau wilayah dikepung militer maka otomatis warga di situ takut dan kondisi hari ini memang selain dari Paro, juga dari kampung lain seperti Meborok juga sudah banyak warga mengungsi. Ada yang ke kota bahkan ke hutan-hutan. Siapa yang bisa menjamin keselamatan mereka? Ini penting jadi catatan," ungkap Leri kepada wartawan, Senin (6/3).

Ditambahkan, saat ini aparat sudah masuk ke wilayah Distrik Meborok yang membuat masyarakat mengungsi ke hutan dan sampai hari ini baru dua sampai tiga keluarga saja yang tiba di Wamena, sementara mayoritas warga Distrik Meborok masih ada yang sembunyi di hutan-hutan.


Baca juga: Pemkab Tuban Alokasikan Rp35 Miliar Perbaiki Jembatan Glendeng


"Karena itu juga kami minta kepada aparat keamanan agar melakukan operasi ini dengan sangat hati-hati karena 32 distrik di Kabupaten Nduga itu hampir 85% belum rekam e-KTP," kata Leri mengingatkan.

Untuk itu, menurut dia, baik TNI, Polri, maupun pemerintah pusat dan daerah untuk menimbang secara matang dan hati-hati operasi penyelamatan sandera melalui aksi militer ini.

"Intinya misi menyelematkan sandera ini harus ekstra hati-hati, kedepankan kewaspadaan tinggi, karena dampaknya bukan ke pasukan kombatan tapi masyarakat sipil yang ketakutan dan akhirnya mengungsi," kata Leri.

Ia bahkan sudah mendapatkan laporan ada seorang gadis dengan ayahnya hilang dari sebuah kampung di Distrik Meborok dan sampai hari ini belum ada kabar tentang keberadaan mereka.

"Artinya ini ekses yang bisa timbul dan membuat ketakutan di masyarakat. Kami harapkan sekali ada koordinasi yang baik dengan pemda, kepala kampung, sehingga masyarakat juga bisa tenang dan dua warga Meborok yang hilang harus dikembalikan," ucapnya.

Terkait masyarakat yang saat ini mengungsi, kata dia, diharapkan ada intervensi langsung pemerintah untuk memastikan kebutuhan pokok mereka. "Selain keamanan tentu saja bahan makanan itu harus dijamin aman. Itu yang kami harapkan," pungkas Leri. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat