Angka Stunting Di Klaten Pada 2022 Naik 2,4
SURVEI Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan angka prevalensi stunting di Jawa Tengah mengalami penurunan sebesar 0,1% dari 20,9% menjadi 20,8%. Namun, prevalensi stunting di Kabupaten Klaten pada 2022 naik 2,4% dari 15,8% menjadi 18,2%.
"Ini tentu menjadi perhatian dan catatan bagi kita semua. Karena itu, menindaklanjuti kenaikan angka stunting di Klaten, maka upaya percepatan penurunan stunting tahun ini menjadi penting untuk dilaksanakan," kata Bupati Sri Mulyani saat membuka rapat kerja daerah (rakerda) percepatan penurunan stunting 2023 di Pendapa Kabupaten Klaten, Jumat (17/3).
Tujuannya, lanjut Bupati Klaten, adalah untuk menguatkan komitmen dan peran pemerintah provinsi dan daerah, serta mitra kerja dalam peningkatan akses, kualitas pelayanan, gerakan program Bangga Kencana
dan percepatan penurunan stunting. Kemudian, dengan adanya Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No 400/0003289 tanggal 28 Februari 2023 tentang pelayanan keluarga berencana pascapersalinan dalam percepatan penurunan stunting, maka itu menjadi tugas semua pihak untuk melaksanakannya.
"Untuk memaksimalkan upaya penurunan stunting, bila perlu ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Bupati agar masalah stunting terutama di Kabupaten Klaten dapat segera teratasi," ujarnya.
Dikatakan, Penanganan stunting tidak hanya bertumpu pada segi kesehatan saja, tapi juga dengan semangat gotong royong. Dengan begitu, Sri Mulyani meyakini permasalahan stunting di Kabupaten Klaten dapat terselesaikan.
Untuk itu, Dinsos P3APPKB diharapkan dapat mengkoordinasikan semua kegiatan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Klaten. Pun, semua organisasi perangkat daerah (OPD) harus turut berperan sesuai tupoksinya masing-masing.
Terkait dengan program penurunan stunting, Bupati meminta para camat agar memanfaatkan program dan anggaran yang ada secara optimal, dengan memperhatikan lokus dan fokus pemecahan masalah stunting secara terintegrasi, sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. "Dengan komitmen semua pihak, maka kita harus optimistis dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Klaten hingga serendah mungkin," tandasnya. (R-2)
Terkini Lainnya
Alami Gizi Buruk, Anak-anak Suku Asli Amazon Dirawat di Rumah Sakit
HaloPuan dan Muslimat NU Lawan Stunting di Majalengka, Jabar
Danone Ajak Masyarakat Atur Pengeluaran Agar Gizi Anak Bisa Optimal
FKUI Gelar Pelatihan Pencegahan Stunting untuk Dokter di NTT
BKKBN Apresiasi Pemkab Sumenep dalam Tangani dan Cegah Stunting
HaloPuan Melawan Stunting Dilaksanakan di Kota Bogor
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Jaminan Sosial untuk Ketua RT/RW
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Kelompok Disabilitas harus Jadi Prioritas dalam Penanganan Bencana
PPTQ Ibnu Abbas Klaten Mewisuda 474 Santri dan Mahasantri
Satreskrim Polres Klaten Tangkap Pelaku Curas yang Berujung Kematian
Warga Klaten Dilatih Maksimalkan Potensi Ekonomi Kreatif
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap