Pemkot Bandung akan Gelar Pelatihan untuk Importir dan Pedagang Pakaian Bekas
WALI Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung Minggu (19/3) mengatakan pihaknya akan mencari solusi untuk menekan peningkatan impor pakaian bekas sehingga perekonomian nasional dan lokal tidak tercederai.
Hasil yang disasar dari pelatihan-pelatihan tersebut antinya adalah produksi barang lokal. Dengan demikian pelaku tidak lagi bergantung pada pakaian impor bekas seperti yang dilarang Presiden Jokowi.
"Hal itu perlu dikoordinasikan dengan dinas terkait. Misalnya kita bisa latih mereka untuk memproduksi barang lokal sendiri. Nanti ini harus dikoordinasikan juga dengan dinas terkait dan pemerintah pusat,"
kata Yana.
Baca juga: Pengawasan Kendor, Pakaian Bekas Impor Kuasai Pasar Sandang di Jateng
Yana mengaku akan sepenuhnya patuh pada ketentuan dan arahan dari Presiden terkait bisnis thrifting yang tengah marak digandrungi di tanah air. “Prinsip kita ikut regulasi dari pemerintah pusat karena memang banyak juga sentra pakaian bekas di Kota Bandung. "Tapi kita akan menunggu tindak lanjutnya dari pemerintah pusat," ujarnya,.
Menurut Yana, pelatihan kepada importir bisa jadi salah satu cara untuk menekan distribusi pakaian bekas impor.
Baca juga: Gunakan Pakaian Bekas Tingkatkan Risiko Infeksi
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M Atthauriq menilai, kebijakan Presiden Jokowi satu ini agak rumit dalam penerapannya. "Itu ada aturannya dan harus ditegakkan. Karena pada saat sudah masuk ke level teknis, kita juga sulit untuk membedakan mana pakaian bekas impor dan lokal," ungkapnya.
Eric sangat sangat menganjurkan dibangunnya kolaborasi antar seluruh pihak. Terutama mengingat adanya keterbatasan wewenang di Pemkot Bandung, salah satunya dalam hal pengawasan barang-barang impor. Pemkot
Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung sejauh ini telah bekerja sama dengan pihak Bea Cukai dan Kementerian Perdagangan. (Z-6)
Terkini Lainnya
Aturan BMAD Dapat Tingkatkan Produksi Industri Keramik Dalam Negeri
Kadin: Wacana Bea Masuk Impor 200% akan Menyulitkan Pengusaha
Soal Demurage dan Dugaan Mark Up Impor Beras, SDR Laporkan Kepala Bapanas dan Dirut Bulog ke KPK
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
Antisipasi Teknologi Melawan Penyelundupan Baju Bekas Impor
Pedagang Pakaian Bekas di Jateng Pusing karena Bakal Ditertibkan
Pemerintah Serius Batasi Impor Barang Bekas
Polda Metro Jaya Amankan 577 Handphone dan 535 Karung Pakaian Bekas Ilegal
Impor Pakaian Bekas Ancam 1 Juta Tenaga Kerja
Bisnis Impor Baju Bekas Dianggap Ganggu industri Tanah Air
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap