Mencegah Abrasi di Kabupaten Bengkalis Melalui Matching Fund
![Mencegah Abrasi di Kabupaten Bengkalis Melalui Matching Fund](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/b884fe391be97a75b3c115367b5004fa.jpg)
ABRASI parah yang terjadi di Kabupaten Bengkalis, Riau, menggerakkan perguruan tinggi untuk mengatasi longsor dan pengkisan pantai tersebut yang terjadi setiap tahunnya.
Melalui program matching fund dari platform Kedaireka Kemendikbud-Ristek Universitas Riau fokus membuat program untuk mencegah terjadi longor dan abrasi tersebut.
Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau seklaigus penerima program matching fund Sigit Sutikno mengatakan prioritas program matching fund saat ini yakni bencana abrasi di Kabupaten Bengkalis karena laju abrasi 30 meter per tahun.
Baca juga: Universitas Pancasila dan Hakaaston Nyatakan Program Matching Fund
"Bayakngkan seberapa besar abrasi itu, dan itu tidak seperti di Pulau Jawa karena di sana karena material gambut maka dibawa arus akan sangat mudah," kata Sigit ditemui di Universitas Riau, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (5/4).
Kemudian fenomena longsor yang terjadi di setiap bulan Desember juga menjadi problematika lain yang perlu diperhatikan karena area longsornya bisa sampai 30 hektare.
Sigit menjelaskan longsor yang sering terjadi pada Desember karena muka air tanah tinggi, sehingga bertolak belakang dengan BRG selama ini bahwa restorasi membuat groundwater-level (GWL) tinggi tapi kalau GWL tinggi terjadi longsor.
Baca juga: Naik Signifikan, Pengusul Program Matching Fund Vokasi 2022 Meningkat 300 persen
"Sehingga ada dilema jika GWL tinggi terjadi longsor sementara jika GWL rendah terjadi kebakaran. nah yang matching fund ini kita atur optimal tidak terlalu tinggi da tidak terlalu rendah dan kita pendekatan masyarakat jika terlalu tinggi tutup kanal jika terlalu rendah buka kanal," jelasnya.
Tinggi rendahnya air tanah atau GWL akan dipasang instrumen sederhana dengan menggunakan pelampung kaena kalau sensor mahal bisa diambil dan rawan hilang sehingga kita sebutnya sumur pantau memonitor GWL. (Z-6)
Terkini Lainnya
KPK Limpahkan Dakwaan Kasus Korupsi Peningkatan Jalan Lingkar Pulau Bengkalis
PDC Fasilitasi Penyandang Disabilitas di Bengkalis Dapatkan SIM
Tersangka Kasus Peningkatan Jalan Lingkar Pulau Bengkalis Segera Diadili
10 Hektare Hutan Cagar Biosfer di Riau Diduga Dibakar untuk Kebun Sawit
Digagalkan Penyelundupan 28 Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia
4 PNS Ditangkap Polres Bengkalis Terkait Korupsi Dana Hibah Pemilihan Bupati
Warga Pesisir Muara Gembong Tanam 2.500 Mangrove Hadapi Perubahan Iklim dan Abrasi
Sango Hotel Management (SHM) Rayakan 3 Tahun Dedikasi dalam Industri Perhotelan Melalui Program "TREE FOR A LIFE"
Keberhasilan Babel Rehab Mangrove Harus Jadi Contoh
Jakarta Perlu Tata Kawasan Pesisirnya, Bang Zaki Punya Pandangan
Abrasi di Mentawai, Puluhan Makam Terseret ke Laut
Izin Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut Sengsarakan Warga Pesisir
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap