Tradisi Rabu Trewa di Larantuka, Pukul Tiang Listrik dan Seret Seng di Jalan
![Tradisi Rabu Trewa di Larantuka, Pukul Tiang Listrik dan Seret Seng di Jalan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/4237e97ce856d30393765682bb3d6904.jpg)
RATUSAN warga membeludak di jalan-jalan Kelurahan Lohayong hingga Kelurahan Pohon Siri, Kecamatan Larantuka, Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada pukul 19.30 Wita. Mereka memukul tiang dan menyeret seng di sepanjang jalan kota tua itu. Derit seng yang menyentuh bibir aspal menimbulkan gesekan hingga menyebabkan bunyi-bunyian panjang dengan durasi selama 5 menit.
Aksi para remaja dimulai dari Kapela Tuan Ana (Putera Allah) menuju Kapela Tuan Ma (Bunda Allah). Tradisi bunyi-bunyi saat Rabu Trewa di Larantuka menandakan situasi berkabung dan duka memasuki Tri Hari Suci.
Rabu Trewa merupakan tradisi mengenang Yesus ditangkap, diarak, dan kemudian disalib.
Baca juga: Jelang Ritual Semana Santa, Ribuan Peziarah Tiba di Kota Larantuka
Ada pemandangan yang unik di sisi bahu kanan jalan. Beberapa peziarah dari luar daerah turut menonton tradisi Rabu Trewa, yang dimulai dengan bunyi-bunyian sebagai tanda memasuki Tri Hari Suci. Dua peziarah yang duduk di kursi roda ikut menyaksikan tradisi Rabu Trewa menjelang Tri Hari Suci Semana Santa di Larantuka pada malam hari.
Para peziarah yang menamakan diri komunitas Frans Tour itu berjumlah 23 orang.
“Sungguh mengagumkan, karena banyak hal baru yang kita tahu di Flores Timur, baik alamnya, budayanya, dan tradisi,” ujar Enjel Pratiwi, dari Komunitas Frans Tour Jakarta.
Baca juga: Polres Flotim Siapkan 187 Personel untuk Amankan Tradisi Semana Santa
Enjel Pratiwi mengatakan, tujuan kehadiran mereka di kota Larantuka guna mengikuti perayaan Semana Santa.
“Saat nonton Rabu Trewa, awalnya kaget karena gaduh. Kegaduhan ini memang seperti bentrok, tapi kita diberitahu bahwa itu memang suatu kebudayaan bukan karena ada bentroknya,” katanya.
Lebih jauh ia mengatakan, tim Frans Tour akan berada di Larantuka selama 5 hari. Setelah itu mereka akan ke Maumere dan ke Kelimutu, Ende.
Sementara itu, Maria Veronika Kusuma Jaya, perempuan paruh baya kelahiran 31 Juli 1960, yang duduk di kursi roda itu terlihat senang karena ikut ambil bagian menonton tradisi Rabu Trewa di kota Larantuka.
“Bangga, senang. Larantuka itu memang beda ya, tidak sama di Jawa dari soal tradisi,” ungkapnya senang.
Sementara itu, Siwi Dwi Niti Swati, peziarah yang datang dari Jakarta mengatakan, dirinya sudah lama mendengar soal Semana Santa.
Ia mengaku cukup terbantu dengan literatur soal Semana Santa dari kakak iparnya, yang kebetulan berasal dari Larantuka bermarga Diaz.
“Ini pertama kali saya datang ke Larantuka. Saya juga ingin tahu tentang Semana Santa, yang memiliki tradisi yang hebat sekali. Saya kan buat status, banyak yang komentar ‘wah di mana itu?’ Saya bilang di Larantuka. Mereka bilang ikut-ikut. Kelihatan tahun depan pasti mereka ikut,” pungkas Siwi Niti. (Z-1)
Terkini Lainnya
Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanik 400 Meter
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Eks Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli Ditahan
Anton Hadjon Maju Pilkada, Gerindra Flotim Siap Koalisi
PGRI Flotim Buka Layanan Pengisian E-Kinerja di Platform Merdeka Belajar
Giat Edukatif PGRI Flotim di Bulan Merdeka Belajar
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Kapal Nelayan Tenggelam, Bocah Terombang-ambing di Perairan Pulau Padar
Indonesia Flobamorata Fashion In Town 2024: Merayakan Warisan Budaya dengan Tema "Culture Protector: Tradition and Modernity"
Kasus TPPO di NTT Masuk Kategori Gawat Darurat
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihantam Gelombang, Kapten Jatuh ke Laut
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap