Kelompok Gajah Sumatra di OKI Dipasang GPS Collar
![Kelompok Gajah Sumatra di OKI Dipasang GPS Collar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/15697ff9b3301b19bae820c42362baeb.jpg)
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Selatan (BKSDA Sumsel) kembali memasang satu unit GPS Collar kepada kelompok gajah sumatra di Ogan Komering Ilir, Sumsel. Pemasangan collar itu sebagai upaya memperkuat mitigasi interaksi negatif gajah sumatra dan manusia di Kantong Habitat Sugihan-Simpang Heran, OKI.
Kalung itu dipasangkan pada gajah jenis kelamin betina usia sekira 25 tahun, berat 2.782 kg, yang berada pada kelompok berjumlah 13 ekor. Setahun lalu, pemasangan GPS Collar telah dilakukan pada dua kelompok, yaitu kelompok Meilani (34 ekor) dan kelompok Meissi (14 ekor).
Kegiatan itu melibatkan PT OKI Pulp & Paper Mills, salah satu unit usaha APP Sinar Mas, dan PT Bumi Andalas Permai (BAP), mitra pemasok APP Sinar Mas, Perkumpulan Jejaring Hutan Satwa (PJHS), serta Dokter Hewan dan Tim Teknis BBKSDA Riau.
Baca juga: Kelompok Gajah Dipasangi GPS Sebagai Upaya Migitasi
Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai KSDA Sumsel Sugiarto mengatakan kegiatan ini bertujuan memahami pola pergerakan gajah melalui pemanfaatan teknologi satelit Inmarsat. Selain itu pemasangan itu untuk mewujudkan prinsip co-eksistensi antara aktivitas manusia dan kehidupan gajah liar di kantong habitat gajah Sugihan - Simpang Heran, sebagai kantong populasi gajah sumatera terbesar di Provinsi Sumatra Selatan.
Jasmine NP Doloksaribu, Head of Landscape Conservation APP Sinar Mas mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam program human-elephant co-existence.
Baca juga: Dua Gajah Liar Terlihat Di Sijunjung
"Pemasangan GPS Collar ini diharapkan dapat membantu dalam memahami prinsip berbagi ruang hidup antara manusia dan gajah," kata dia.
Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata menjelaskan kantong habitat Sugihan-Simpang Heran memiliki luas sekitar 632 ribu hektare (Ha). Di mana ada 232 ribu Ha sebagai delineasi Koridor Gajah Liar.
Kawasan itu atas dasar pertimbangan jejak kehadiran dan hasil monitoring berkala. Kawasan itu menjadi lokus manajemen habitat dan populasi melalui berbagai kegiatan terintegrasi.
Seperti pengkayaan pakan gajah, pembuatan artificial saltlick, pengaturan komoditi tanaman, pembuatan barrier fisik/vegetasi serta monitoring populasi, agar lebih menjamin penyediaan ruang hidup dan habitat yang cukup dalam menopang kehidupan gajah liar sehingga interaksi negatif gajah liar di wilayah masyarakat dapat dikendalikan. (Z-3)
Terkini Lainnya
Gajah Sumatra Mati Diduga Tersetrum Kawat Listrik Tegangan Tinggi
Penemuan Fosil Gajah Purba Lengkapi Kepurbakalaan Blora
Petani Kemiri di Aceh Tenggara Tewas Diserang Gajah Liar
Seekor Anak Gajah Betina Lahir di Riau
Seekor Gajah Sumatra Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau
Chicco Jerikho Suarakan Keadilan Atas Kematian Gajah di Taman Konservasi
Layak Dicoba! 10 Aplikasi Pelacak Lokasi Gratis di Android untuk Pantau Orang Tersayang
KST DKI Jakarta Bagikan Alat GPS Untuk Pengemudi Truk
Superspring Luncurkan Produk Terbaru GPS Tracker With Live Camera.
Kelompok Gajah Dipasangi GPS Sebagai Upaya Migitasi
Startup McEasy Bantu Mitra Atasi Lonjakan Pengiriman Saat Ramadan dan Lebaran
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap