visitaaponce.com

Departemen Ilmu Komunikasi UNY Ajak Guru MTS Manfaatkan AI

Departemen Ilmu Komunikasi UNY Ajak Guru MTS Manfaatkan AI
Para guru di MTs Muhammadiyah Tawangsari Sukoharjo, Jawa Tengah, pun mencoba memanfaatkan fitur ini untuk mengembangkan bahan pembelajaran.(Dokumentasi pribadi.)

PERKEMBANGAN teknologi informasi yang semakin canggih membuat berbagai program berbasis kecerdasan buatan (AI) semakin mudah diakses. Para guru di MTs Muhammadiyah Tawangsari Sukoharjo, Jawa Tengah, pun mencoba memanfaatkan fitur ini untuk mengembangkan bahan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas materi ajar bagi peserta didik, Rabu (24/5). 

Kegiatan workshop pemanfaatan AI itu diadakan dalam program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Departemen Ilmu Komunikasi UNY bekerja sama dengan MTs Muhammadiyah Tawangsari. Dalam program ini para guru diajak memahami berbagai program kecerdasan buatan dan potensinya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. 

Dosen Ilmu Komunikasi UNY Novianto Yudha Laksana mengatakan teknologi ini memang sempat menuai pro dan kontra. Namun AI pada dasarnya dikembangkan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia sehingga semestinya program ini juga bisa dimanfaatkan oleh para guru dan siswa. 

Baca juga: Harga Telur Terus Meroket Karena Program Tengses

Anto, panggilan Novianto, mencontohkan program ChatGPT yang sangat populer bisa membantu guru dalam membuat kuis atau mengkreasikan permainan edukatif yang penunjang pembelajaran sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Meskipun demikian, Anto mengatakan keberadaan AI hanyalah sebagai alat. 

Guru sebagai pendamping belajar memiliki peran utama karena tanpa faktor manusia teknologi secanggih apa pun akan sia-sia. "Jadikan AI sebagai perangkat pendamping bagi guru layaknya kalkulator, tetapi bukan menyubstitusi peran guru dalam kelas," kata dia. 

Baca juga: Sidang Paripurna DPRD Manggarai Barat Didominasi Kursi Kosong

Selain kepada para guru, kegiatan serupa juga disampaikan bagi para siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari. Bagi siswa, workshop membangun resiliensi diri dalam bermedia sosial dan menghindari perundungan siber menjadi menu yang disajikan. 

Dosen Ilmu Komunikasi UNY Fikri Disycitta yang menjadi narasumber bagi para siswa mengatakan media sosial membuka peluang besar untuk berkreasi, tetapi ancaman seperti kejahatan maupun perundungan selalu ada dan mengancam kenyamanan. "Boleh saja para siswa bermedia digital asalkan dilakukan dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan. Selama konten itu positif, semua akan bisa bermedsos dengan nyaman," kata dia.

Dosen Departemen Ilmu Komunikasi UNY sekaligus Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik (Fishipol) UNY Prof. Dr. Suranto M.Pd. mengatakan program ini bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang wajib dilakukan dosen-dosen di Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Tujuannya, ilmu yang selama ini dikembangkan di universitas tidak berhenti hanya sampai pada warga kampus, melainkan juga membawa manfaat bagi masyarakat secara luas." 

Kepala Sekolah MTS Tawangsari Nardi mengatakan kegiatan ini memberikan bekal baru bagi para guru dan siswa untuk lebih siap menghadapi peluang dan tantangan di era digital. Dia pun berharap kegiatan ini bisa memotivasi guru dan siswa untuk terus belajar dan mengembangkan diri. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat