visitaaponce.com

Warga Sumsel Diajak Hilangkan Budaya Buang Sampah Sembarangan

Warga Sumsel Diajak Hilangkan Budaya Buang Sampah Sembarangan
Masyarakat dan komunitas di bersama-sama gotong royong melakukan bersih-bersih di Sungai Musi yang berlokasi di Kelurahan 12 Ulu Palembang.(MI/DWI APRIANI)

SUNGAI Musi adalah wajah dari Kota Palembang. Tak hanya sebagai sumber bahan baku air minum, Sungai Musi juga menjadi sarana transportasi, sumber mata pencaharian, hingga destinasi wisata. Namun ternyata, kondisi Sungai Musi kini sangat memprihatinkan lantaran tercemar sampah yang dibuang masyarakat.

Bahkan berdasarkan data dari Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Palembang, ada 91 ton sampah yang setiap harinya diangkut dari Sungai Musi.

"Setiap harinya di Palembang ini ada sekitar 1.000 ton sampah yang dihasilkan masyarakat, dan berdasar kajian yang kami lakukan ada 91 ton per hari potensi sampah di Sungai Musi," kata Ahmad Mustain, Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Palembang, usai kegiatan Bersih Sungai Musi di Kelurahan 12 Ulu Palembang, Minggu (11/6).

Baca juga: Harus Ada Upaya dari Hulu ke Hilir Menuntaskan Persoalan Sampah

Sampah tersebut didominasi sampah rumah tangga berupa microplastic dan sisa makanan, selain itu Sungai Musi pun tercemar oleh limbah bahan kimia. 

"Terutama yang tinggal di daerah pinggir sungai, masih banyak yang cenderung melempar sampah ke sungai. Meskipun kita dari Pemerintah Kota sering melakukan gotong royong namun besoknya sampah menumpuk kembali," kata dia.

Mustain menegaskan pihaknya terus melakukan edukasi dan imbauan mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, serta sadar untuk menjaga Sungai Musi agar bersih. "Kami tidak akan berhenti membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masing-masing dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke Sungai Musi," jelas Mustain.

Pemkot Palembang juga terus melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Palembang untuk komitmen menjaga Sungai Musi. Harapannya ada perusahaan yang bisa menyediakan kapal interceptor yang bisa angkat sampah di perairan. “Jika kita miliki ini maka sampah di Sungai Musi bisa diatasi," kata dia.

Baca juga: Saatnya Mengolah Sampah Plastik Menuju Ekonomi Sirkular

Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel, Kurniawan mengatakan, kebersihan Sungai Musi bukan hanya tugas pemerintah, juga semua stakeholder dan masyarakat di Palembang.

"Saya ajak seluruh pemangku kepentingan untuk meminimalisirkan penggunaan plastik, kita perlu menanamkan mindset kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan," tuturnya.

Kurniawan menuturkan, Sungai Musi sangat penting untuk dijaga kebersihannya karena Sungai Musi adalah sumber kehidupan. "Budaya membuang sampah ke sungai ataupun anak sungai harus dikikis, karenanya semua stakeholder harus kerjasama menyadarkan masyarakat," jelasnya.

Pjs General Manager PT KIP RU III Plaju, Antoni R Doloksaribu mengatakan, sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup, pihaknya mengajak ratusan masyarakat di Kelurahan 12 Ulu Palembang untuk membersihkan Sungai Musi.

Dari kegiatan itu, ada 3 ton sampah yang berhasil diangkat dengan waktu sekitar 3 jam. "Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan didukung penuh oleh PT KPI guna menjaga kebersihan sungai, laut, dan pesisir untuk menggalang kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.

Sebagai perusahaan kilang minyak yang beroperasi di sekitar Sungai Musi, Kilang Pertamina Plaju menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan sungai Musi.

"Kami percaya dengan menjaga kebersihan Sungai Musi, bukan hanya memberikan manfaat bagi kelancaran operasional kami, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar dan keberlanjutan lingkungan," tuturnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat