Menteri Pertanian Panen Raya Bawang Merah di Solok
![Menteri Pertanian Panen Raya Bawang Merah di Solok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/bc9e613a5b6412371d058aea2b99154a.jpg)
Di tengah semaraknya ajang Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XVI di Kota Padang, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menghadiri sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok. Di kesempatan tersebut Mentan juga mengikuti proses panen bawang merah.
Selain Mentan, acara tersebut juga dihadiri Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah dan Bupati Solok, Epyardi Asda. Kegiatan tersebut dilakukan guna mendorong pengembangan budidaya bawang merah. Khususnya di tengah ancaman untuk menguatkan ketersediaan dalam El Nino dan perubahan iklim global.
"Saya gembira dan menyambut baik tanam dan panen raya bawang merah di Kabupaten Solok ini sebagai perwujudan keberhasilan petani. Saya kagum dengan langkah agresif Pak Gubernur dan Bupati yang mendorong petani optimalisasi lahan. Dan saya kagum langkah di Solok yang begitu cepat. Dalam dua tahun bisa mengimbangi petani di Jawa," kata Mentan, di Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah, Kabupaten Solok, Rabu (14/6).
Baca juga: Mentan Bagikan 4 Ton Benih Padi Unggul Antikekeringan
Ia menegaskan panen ini memberikan harapan besar bagi ketersediaan dan kecukupan bawang merah Indonesia yang pada saat-saat hari besar terjadi kelangkaan. Selain itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun dan memperkuat sentra baru di luar Pulau Jawa yang diharapkan dapat segera berproduksi memenuhi kebutuhan nasional.
"Oleh karena itu, saya bersama Pak Gubernur dan Bupati hadirnya konsep integrated farming. Jadi macam-macam jenis pertanian yang didorong dalam satu kawasan konsepsi yang tertata. Ini sangat dibutuh tidak hanya Sumatera Barat, tapi untuk negara menghadapi climate change, El Nino tak usah ragu, air tak pernah surut," tegas Mentan.
Mentan menjelaskan untuk menghasilkan pengembangan bawang merah yang baik, perlu didukung dengan ketersediaan benih dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat dan mutu yang baik. Maka dari itu, penangkar dan produsen benih harus mempersiapkan kebutuhan benihnya.
Baca juga: El Nino akan Berdampak ke Hasil Pertanian, Kementan Siapkan Langkah Antisipasi
“Dan upaya perlindungan tanaman melalui gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan secara ramah lingkungan menjadi peran penting dari awal penanaman untuk meningkatkan produktivitas dan upaya usaha tani yang aman konsumsi dan berkelanjutan," ujarnya.
Budidaya Bawang Merah
Sementara itu, Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto menambahkan pendampingan budidaya bawang merah telah dilakukan pada lahan seluas 12.000 hektar di Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Luas tanam bawang merah Solok bertambah pesat dari semula 5.000 hektar di tahun 2016 kini mencapai 12.000 hektar.
"Produksi tahun 2022 lalu mencapai 188.563 ton, menembus ranking 3 Nasional setelah Brebes dan Nganjuk. Sekitar 1.000 hektar bawang merah rutin dipanen setiap bulan dan dalam 2 minggu lagi ada panen juga untuk membantu pengamanan pasokan Idul Adha," sebutnya.
Prihasto menuturkan lahan bawang merah di Solok memiliki keunggulan dibanding daerah lain. Karakteristik lahan rata-rata berupa lahan miring dan berlereng, dimana tanahnya subur, air cukup tersedia dan intensitas panas mataharinya juga cukup sehingga cocok untuk pertumbuhan bawang merah sehingga mampu berproduksi sepanjang tahun.
"Saat ini Solok telah memiliki varietas yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian bernama Solok Sumbar Sakato, terbukti adaptif dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi. Setiap bulan, sekitar 1.000 hektar rutin panen bawang merah di Solok ini. Dua minggu lagi ada panen juga untuk membantu pengamanan pasokan Idul Adha akhir bulan Juni nanti," ucapnya.
Lebih lanjut Prihasto menyebutkan Kementan hampir setiap tahun mengalokasikan bantuan untuk mendukung pengembangan hortikultura di Kabupaten Solok. Alokasi bantuan kawasan bawang merah tahun 2023 ini seluas 83 hektar dan bawang putih 20 hektar.
"Selain itu adapula bantuan sarana pascapanen, sarana pengolahan, prasarana pascapanen serta sarana produksi pengembangan florikultura dan durian. Tahun lalu juga kita fasilitasi bantuan kentang," tandasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Perkuat Kolaborasi Pertanian Kopi demi Dorong Ekonomi Kerakyatan
Kemarau, Lamongan Panen Jagung Seluas 21 Ribu Hektare
Dukungan Nyata Kementan, Petani Desa Marga Mulya Berhasil Panen Raya
Inflasi ke Depan Diperkirakan Melandai seiring Panen Raya
Perum Bulog Klaim Serap 486 Ribu Ton Gabah di Sepanjang April 2024
Tidak Ada Alasan bagi Bulog untuk tidak Serap Gabah Petani
Geger! Harimau Sumatra Berkeliaran di Sekitar Rumah Warga di Solok Sumbar
Polda Sumbar Tindaklanjuti Kasus Dugaan Pemerkosaan oleh Ketua DPRD Kabupaten Solok
Banjir Bandang di Solok Sumbar Rusak 6 Jembatan dan Rumah Warga
Aqua Solok Turut Berupaya Menekan Angka Stunting
Pabrik Aqua Solok Bantu Petani Kembangkan Sistem Pertanian Aquaponik
Produksi Bawang di Sumbar Melimpah, Perlu Penangganan Pemasaran
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap