visitaaponce.com

Tabungan Siswa Sebesar Rp600 Juta di SD Negeri 1 Cijulang Pangandaran Raib

Tabungan Siswa Sebesar Rp600 Juta di SD Negeri 1 Cijulang Pangandaran Raib
Ilustrasi Tabungan Siswa Rp600 Juta di SD Negeri 1 Cijulang raib(Ist)

SEJUMLAH orang tua siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Cijulang, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tak bisa mencairkan uang tabungan anaknya sejak duduk dibangku kelas 1 hingga naik kelas 4. Uang tabungan tersebut tidak ada, karena program menabung dianggap tidak berjalan.

Salah satu orang tua siswa SDN 1 Cijulang yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, uang itu ditabung oleh anaknya sejak duduk di kelas 1 SD dan hampir setiap hari membawa uang untuk menabung di sekolah. Namun, ketika anaknya naik kelas 4 SD, program menabung itu tak lagi berjalan dan sampai sekarang saat mau diambil uang tersebut tidak ada di pihak sekolah.

"Uang tabungan anaknya di sekolah mencapai Rp100,6 Juta dan itu bukan hanya anaknya yang menabung di sekolah tapi banyak siswa lainnya ikut menabung. Akan tetapi, informasi yang diterima uang tabungan siswa yang ada di sekolah sebesar Rp500 juta hingga Rp600 juta, banyak siswa yang sudah lulus juga tidak bisa mengambil uang tabungan karena uangnya tidak ada," katanya, Jumat (16/6).

Baca juga: Komunitas Warteg Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Ibu dan Lansia di Pangandaran

Ia mengatakan, dirinya telah meminta uang ke pihak sekolah hanya memberikan informasi uang masih ada di Koperasi Tugu Cijulang. Tapi kondisi koperasi bangkrut sehingga uang tabungan siswa baru akan dikembalikan pada siswa setelah bangunan laku terjual. 

"Tabungan juga diniatkan untuk meningkatkan pendidikan anaknya, kalau tidak nabung, mana bisa punya uang tiba-tiba untuk sekolah anak tapi sekarang masalah tabungan siswa telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Pangandaran,” ujarnya.

Baca juga: Dua Bocah Ditemukan Meninggal Dunia di Pantai Pangandaran

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus uang tabungan siswa tidak bisa diambil tidak hanya terjadi di SDN 1 Cijulang, tapi sejumlah siswa di SDN 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, mengalami kesamaan dan terdapat 17 siswa menabung di sekolah hingga diperkirakan uang tersebut sebesar Rp112 juta tidak dapat diambil oleh orang tua.

Kepala SDN 2 Kondangjajar dan juga sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 1 Cijulang, Nakiju mengatakan, uang tabungan siswa yang ditanyakan para orang tua tidak hilang tapi masih tersimpan di Koperasi Tugu tetapi kondisi koperasi tengah kolaps sehingga tidak bisa mengembalikan tabungan siswa. Namun, sekolah sudah berupaya berkomunikasi dengan koperasi tapi sampai sekarang belum menerima jawaban.

"Kami tidak tahu total tabungan milik siswa yang belum bisa diambil, jadi kami tidak bisa apa-apa dan saya juga menjabat di sini baru setahun bertugas," katanya.

Sementara itu, perwakilan Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Cijulang Bidang Pendidikan, Joko mengatakan, pengembalian uang tabungan yang dimiliki siswa sebagian sudah dilakukan tetapi masih ada sejumlah siswa yang belum menerima uang tabungan mereka. Namun, uang yang belum diambil itu terkendala karena sebagian besar uangnya di koperasi dan saat ini koperasi sedang kolaps, karena anggota macet.

"Kami menolak, apabila uang tabungan itu hilang hanya saja pihak koperasi belum bisa mengembalikan uang tapi koperasi berencana akan menjual aset untuk mengembalikan uang anggotanya. Jadi kalau anggota sudah bayar dan aset laku, baru koperasi bisa membayar ke sekolah," pungkasnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat