visitaaponce.com

Mengembangkan Ekowisata di Tengah Hutan Meratus

Mengembangkan Ekowisata di Tengah Hutan Meratus
Ekowisata Riam Batu Tinggi di Desa Santuun, Kabupaten Tabalong.(MI/Denny)

Para muda mudi terlihat asik bermain air dan menikmati sejuknya aliran sungai yang dikenal dengan nama Riam Batu Tinggi. Riam Batu Tinggi merupakan sebuah kawasan ekowisata di kaki pegunungan Meratus tepatnya di Desa Santuun, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong.

Beberapa tenda milik pengunjung berdiri di areal camping ground di tepi sungai. Sebagian dari mereka membuat api unggun dengan memanfaatkan ranting-ranting pohon untuk mengusir dinginnya udara senja itu, sekaligus untuk memasak.

"Setiap akhir pekan maupun hari libur, ekowisata Riam Batu Tinggi banyak dikunjungi warga tidak hanya dari Tabalong tetapi juga kabupaten tetangga," kata Misrani, pengelola ekowisata Riam Batu Tinggi, Jumat, (16/6).

Baca juga: Perburuan Anggrek Alam Ancam Ekosistem Pegunungan Meratus

Meski berada di bagian hulu (ujung) dan di tengah kawasan hutan, obyek wisata yang dikelola Pokdarwis Sahabat Alam ini cukup ramai.

Aliran riam di sela bebatuan dan lebatnya pepohonan menawarkan keindahan yang menawan. Riam Batu Tinggi merupakan salah satu dari sekian banyak ekowisata yang ada di Desa Santuun.

Baca juga: Santuun Sentra Kopi dan Buah Lokal di Kaki Pegunungan Meratus

Terlebih saat musim buah-buahan lokal seperti durian, langsat dan lainnya menjadi daya tarik bagi pengunjung karena dapat menikmati buah-buahan lokal dimana beberapa jenis buah lokal merupakan buah langka. Setidaknya ada sembilan obyek ekowisata di desa yang dikenal sebagai sentra kopi dan buah lokal di Kabupaten Tabalong ini.

"Destinasi wisata di desa kami ini sangat cocok untuk semua kalangan. Mulai dari pendakian, susur sungai, camping keluarga serta petualangan," kata Kepala Desa Santuun, Arsani.

Obyek-obyek wisata yang ditawarkan antara lain Puncak Batu Kumpai (395 mdpl), Riam Batu Tinggi, Sungai Iyang, Mungkur Macan, Camping Ground Tampirak.

Menurut Arsani dalam pengembangan ekowisata di desanya yang berada dalam kawasan hutan ini juga mendapat dukungan dan pembinaan dari KPH Tabalong, melalui program perhutanan sosial Hutan Kemitraan seluas 100 hektare.

Desa Santuun berjarak sekitar 1,5 jam dari Kota Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong. Saat tiba di basecamp ekowisata, para pengunjung akan disuguhkan dengan minuman kopi lokal jenis robusta dan liberika Santuun yang terkenal. Ekowisata Santuun mulai dikembangkan sejak 2021 lalu.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat