Mengembangkan Ekowisata di Tengah Hutan Meratus
![Mengembangkan Ekowisata di Tengah Hutan Meratus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/c502e0cccb458fc17e3df09f3f357a0a.jpg)
Para muda mudi terlihat asik bermain air dan menikmati sejuknya aliran sungai yang dikenal dengan nama Riam Batu Tinggi. Riam Batu Tinggi merupakan sebuah kawasan ekowisata di kaki pegunungan Meratus tepatnya di Desa Santuun, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong.
Beberapa tenda milik pengunjung berdiri di areal camping ground di tepi sungai. Sebagian dari mereka membuat api unggun dengan memanfaatkan ranting-ranting pohon untuk mengusir dinginnya udara senja itu, sekaligus untuk memasak.
"Setiap akhir pekan maupun hari libur, ekowisata Riam Batu Tinggi banyak dikunjungi warga tidak hanya dari Tabalong tetapi juga kabupaten tetangga," kata Misrani, pengelola ekowisata Riam Batu Tinggi, Jumat, (16/6).
Baca juga: Perburuan Anggrek Alam Ancam Ekosistem Pegunungan Meratus
Meski berada di bagian hulu (ujung) dan di tengah kawasan hutan, obyek wisata yang dikelola Pokdarwis Sahabat Alam ini cukup ramai.
Aliran riam di sela bebatuan dan lebatnya pepohonan menawarkan keindahan yang menawan. Riam Batu Tinggi merupakan salah satu dari sekian banyak ekowisata yang ada di Desa Santuun.
Baca juga: Santuun Sentra Kopi dan Buah Lokal di Kaki Pegunungan Meratus
Terlebih saat musim buah-buahan lokal seperti durian, langsat dan lainnya menjadi daya tarik bagi pengunjung karena dapat menikmati buah-buahan lokal dimana beberapa jenis buah lokal merupakan buah langka. Setidaknya ada sembilan obyek ekowisata di desa yang dikenal sebagai sentra kopi dan buah lokal di Kabupaten Tabalong ini.
"Destinasi wisata di desa kami ini sangat cocok untuk semua kalangan. Mulai dari pendakian, susur sungai, camping keluarga serta petualangan," kata Kepala Desa Santuun, Arsani.
Obyek-obyek wisata yang ditawarkan antara lain Puncak Batu Kumpai (395 mdpl), Riam Batu Tinggi, Sungai Iyang, Mungkur Macan, Camping Ground Tampirak.
Menurut Arsani dalam pengembangan ekowisata di desanya yang berada dalam kawasan hutan ini juga mendapat dukungan dan pembinaan dari KPH Tabalong, melalui program perhutanan sosial Hutan Kemitraan seluas 100 hektare.
Desa Santuun berjarak sekitar 1,5 jam dari Kota Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong. Saat tiba di basecamp ekowisata, para pengunjung akan disuguhkan dengan minuman kopi lokal jenis robusta dan liberika Santuun yang terkenal. Ekowisata Santuun mulai dikembangkan sejak 2021 lalu.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Mandiri Jogja Marathon 2024 Usung Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata
Libur Telah Tiba, Yuk Bikin Rencana Mau ke Mana
Inisiasi Program Ekowisata Mangrove, Kiat PLN Energi Primer Indonesia Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Cilacap
Pantai Palm Cove Australia Dinobatkan Sebagai yang Terbaik di Dunia
Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Ekowisata Bale Mangrove Desa Wisata Jerowaru Diluncurkan
Program Desa Wisata Tepus, Yogyakarta, Dorong Ekonomi Warga
Jalan Lintas Kabupaten di Kaki Pegunungan Meratus Kalsel Kembali Longsor
Kalsel Resmikan Kampung Anggrek di Pedalaman Meratus
AMAN Tolak Perdagangan Karbon Pegunungan Meratus Kalsel
Potensi Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan
Akses Pejalan Kaki di Kaki Pegunungan Meratus Kalsel Kembali Longsor
Kalsel Promosikan Geopark Meratus Lewat Even Porwanas
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap