visitaaponce.com

Potensi Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan

Potensi Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan
Kawasan hutan tropis Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon. (MI/Denny)

KONSEP perdagangan karbon dinilai menjadi solusi terbaik dari pemanfaatan sumber daya alam hutan berkelanjutan. Di samping memberikan keuntungan kepada masyarakat sekitar hutan di tengah ancaman deforestasi.

Di Provinsi Kalimantan Selatan, kawasan hutan tropis Pegunungan Meratus memiliki potensi besar dalam pemanfaatan nilai ekonomi karbon. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah terus mendorong agar perdagangan karbon ini dapat terealisasi dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan daerah.

"Kita terus berupaya agar perdagangan karbon ini dapat terealisasi. Kemarin sudah ada MoU antara Pemkab dan PT Indonesia Blockchain Persada terkait pemanfaatan nilai ekonomi karbon. Ini sejalan dengan gerakan pelestarian lingkungan yang kita perjuangkan," ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Selasa (14/5).

Baca juga : Deforestasi Diprediksi Picu Kekeringan di Dataran Tinggi Kalimantan

Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan satu-satu daerah kaya sumber daya alam di Kalsel yang menentang ekspansi pertambangan, perkebunan sawit dan penebangan hutan, melalui gerakan Save Meratus.

Ahmad Yani mengaku belum menghitung berapa nilai perdagangan karbon di wilayahnya. Pada tahap awal ini pihaknya mengajak keterlibatan masyarakat pemilik lahan untuk menanam pohon. 

"Konsep perdagangan karbon ini lebih mudah dengan melibatkan warga pemilik lahan sehingga kondisi pohonnya mudah diawasi," ujarnya.

Baca juga :  Hutan Tropis di Gunung Rorokoan masih Terjaga

Selain lebih gampang dari sisi regulasi juga mudah dalam pengawasan dari praktek deforestasi, dibanding hutan alam atau hutan negara. Secara teknis perdagangan karbon yang melibatkan warga tak perlu modal besar dan pemerintah hanya memfasilitasi antara penyedia jasa dengan pemilik lahan.

Pendapatan dari kredit karbon langsung ditujukan kepada warga.

"Peluang ini terbuka untuk semua masyarakat. Sebab misi utama dari program ini adalah kehidupan berkelanjutan dan kebermanfaatan bagi masyarakat itu sendiri dan lingkungan," tuturnya.

Baca juga : Kalsel Promosikan Geopark Meratus Lewat Even Porwanas

Kosim, pegiat lingkungan di Hulu Sungai Tengah menyatakan dukungannya terhadap program perdagangan karbon. 

"Ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat. Jika tahap awal ini berhasil tentu akan banyak masyarakat ikut terlibat dan kita harapkan praktek ilegal logging semakin berkurang," kata Kosim optimis.

Kosim yang juga pengurus KTNA Hulu Sungai Tengah mengaku siap mengikutsertakan puluhan hektar lahan yang sudah ditanami berbagai jenis tanaman hutan dalam program perdagangan karbon. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat