visitaaponce.com

Deforestasi Diprediksi Picu Kekeringan di Dataran Tinggi Kalimantan

Deforestasi Diprediksi Picu Kekeringan di Dataran Tinggi Kalimantan
Seorang warga berjalan di permukiman penduduk di kaki Pegunungan Meratus, Desa Datar Ajab, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.(Antara/Bayu Pratama S)

DEFORESTASI diprediksi memicu kekeringan di wilayah dataran tinggi di Pulau Kalimantan, termasuk Kalimantan Selatan. Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Studi Bencana Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Sidharta Adyatma, Senin (25/3). 

"Kita tahu hutan itu punya fungsi yang sangat penting. Hilangnya hutan (deforestasi) salah satunya akan menyebabkan kekeringan," ungkapnya.

Deforestasi yang terjadi disebabkan banyak faktor seperti fenomena El-Nino yang berkepanjangan, sehingga menyebabkan musim kemarau panjang dengan sedikit atau tanpa curah hujan seperti peristiwa pada 2015 dan 2019.

Baca juga : Luas Karhutla di Kalsel Capai 138.865 Hektare

Terjadi penurunan luas tutupan hutan alami di Pulau Kalimantan secara terus-menerus setiap tahun akibat deforestasi dan kebakaran hutan. "Tutupan hutan alami di Pulau Kalimantan secara kumulatif selama periode 2017-2021 berkurang 654.663 ha atau 1,2% dari luas daratan pulaunya," tambah Sidharta.

Itu juga berarti hilangnya fungsi hutan yang punya kemampuan menyerap dan menyimpan air hujan, membantu menjaga kestabilan dan kepadatan tanah sehingga mencegah terjadinya erosi dan longsor lahan, hingga melindungi lapisan tanah dari pengikisan air hujan dan menambah ketebalan solum tanah. "Pada akhirnya deforestasi akan memicu terjadinya kekeringan," ujarnya. 

Adapun wilayah yang terancam kekeringan adalah daerah yang berada pada wilayah perbukitan hingga pegunungan, karena air tanahnya relatif dalam dan sedikit. Sedangkan pada wilayah dataran atau rawa yang terpengaruh pasang surut, air permukaan, dan air tanahnya tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku air minum karena akan berasa payau hingga asin akibat penurunan debit sungai secara drastis dan adanya intrusi air laut ke arah daratan dan hulu semakin besar. (Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat