visitaaponce.com

Kasus Gigitan Anjing di Bali Capai 19 Ribu, 3 Korban Meninggal

Kasus Gigitan Anjing di Bali Capai 19 Ribu, 3 Korban Meninggal
Kasus gigitan anjing di Bali Meningkat selama 6 bulan terakhir(Antara)

JUMLAH kasus gigitan anjing pada manusia di Bali terus mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sejak awal 2023 hingga Juni ini terdata ada 19.035 kasus gigitan anjing, 3 orang korban di antaranya meninggal dunia

Korban berasal dari dua kabupaten yakni 1 orang meninggal di Kabupaten Buleleng dan 2 orang di Kabupaten Jembrana.

“Ada tiga orang yang meninggal,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widia saat 
dikonfirmasi Sabtu (24/6).

Baca juga: Perubahan Iklim Berpengaruh pada Meningkatnya Kasus Rabies

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, I Wayan Suwedara mengatakan ada juga 1 orang meninggal karena rabies di Rumah Sakit Mangusada, Badung. Hanya saja disebutkan korban digigit anjing di luar Kabupaten Badung, ber-KTP luar Bali dan berdomisili di Sempidi, Badung.

“Memang benar ada satu kasus rabies yang beralamat domisili di Sempidi namun KTP luar Provinsi Bali dan digigit anjing di luar Kabupaten Badung,” ujar Suwedara.

Baca juga: Perubahan Iklim Berpengaruh pada Meningkatnya Kasus Rabies

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Nurul Hadiristiyantri menyampaikan, jumlah anjing yang terkonfirmasi positif rabies di Bali sejak Januari hingga Juni atau satu semester tercatat 296 ekor dan sudah dieliminasi. 

Angka ini disebutkan jauh menurun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 690 ekor sepanjang 2022. Populasi anjing di Bali saat ini diestimasi mencapai 599.719 ekor.

“Terkait tingginya kasus gigitan anjing dan sekaligus mengantisipasi penyebaran rabies, Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan terus gencar melakukan vaksinasi terhadap hewan penular rabies seperti anjing dan kucing,” jelas dia. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Gede Asrama mengatakan pihaknya terus gencar melakukan 
vaksinasi dari rumah ke rumah dengan melibatkan 55 petugas terbagi ke dalam 10 tim masing-masing beranggotakan 5 orang termasuk satu orang dokter. 

Selain itu ada juga tim sisir yang beranggotakan 31 orang yang siap merespon laporan kasus dari msyarakat. 

“Tim sisir ini semuanya dokter hewan yang bisa melakukan suntik vaksinasi,” ujarnya.

Di samping itu pihaknya juga membuka layanan vaksinasi di Mangupura Vet Care di kantornya di Pusat Pemerintahan Badung. Pelayanannya mulai 
vaksinasi, pengobatan, pemberian obat cacing, vitamin, cek kesehatan gratis untuk anjing dan kucing.

“Sampai sekarang sudah ada sekitar 70 ribu ekor anjing dan kucing yang divaksinasi,” katanya. 

Dia menyebutkan, dari 62 desa yang ada di Badung, sudah 52 desa yang terlayani vaksinasi yang tersebar di 4 kecamatan. Jadi tinggal 10 desa seperti 3 desa di Kecamatan Mengwi, 7 desa di Abiansemal yang belum terlayani. 

“Kalau untuk wilayah di Kuta Selatan, Kuta, dan Kuta Utara dan Kecamatan Petang sudah,” ujarnya. Pihaknya juga sudah melakukan eliminasi terhadap 25 ekor anjing. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat