visitaaponce.com

Perubahan Iklim Berpengaruh pada Meningkatnya Kasus Rabies

Perubahan Iklim Berpengaruh pada Meningkatnya Kasus Rabies
Perubahan iklim ternyata berpotensi meningkatkan resiko penularan Rabies(Antara)

PERUBAHAN iklim berpengaruh pada meningkatnya kasus rabies. Hal itu merupakan hasil dari penelitian di Tiongkok yang dipublikasikan di jurnal Biomed Central pada 2018.

"Ditemukan bahwa faktor iklim dan sosial ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyebaran rabies pada manusia di Tiongkok," kata salah satu peneliti Danhuai Guo, diakses dari jurnal Biomed Central, Sabtu (24/6).

Danhuai Guo menjelaskan, insiden rabies di Tiongkok meningkat seiring dengan kenaikan suhu lingkungan. Dengan suhu yang tinggi, iklim akan lebih hangat dan menjadikan hewan lebih aktif hingga sering bermigrasi dan mencari tempat baru. Hal itu yang menyebabkan menyebarnya rabies.

Baca juga: Penularan Kasus Rabies Terus Meningkat

"Selain itu, suhu yang lebih tinggi sering membuat manusia mengenakan pakaian yang pendek dan lebih ringan, sehingga mengekspos lebih banyak bagian kulit yang terbuka yang mengakibatkan kemungkinan digigit anjing," kata Danhuai Guo.

Selain itu, dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa daerah-daerah terpencil lebih rawan tersebar penyakit rabies. Pasalnya, daerah terisolasi itu kurang mendapatkan dukungan pencegahan penyakit dan intervensi kesehatan masyarakat lainnya. Selain itu, saat ada kasus rabies di wilayah terisolasi, respon penanganan akan lebih lambat, dengan demikian manusia yang terinfeksi akan memiliki risiko lebih tinggi.

Baca juga: Cegah Rabies, Ini yang Harus Segera Dilakukan Usai Digigit Hewan Liar

Padahal, WHO telah memberikan pedoman agar setelah mendapatkan gigitan hewan liar, sangat penting untuk langsung mendatangi fasilitas kesehatan.

Dalam penelitian yang dilakukan di Tiongkok itu, masih ada perbedaan besar dalam kecepatan mencari bantuan medis.

Sebanyak 64,19% pasien mengunjungi pusat rabies dalam waktu 4 jam setelah paparan, 27,93% pasien mengunjungi pusat rabies antara 4 hingag 24 jam paparan dan 7,88% pasien mengunjungi pusat rabies lebih dari 1 hari kemudian.

"Perbedaan ini mungkin sebagian besar di sebabkan perbedaan aksesibilitas," imbuh dia. (Ata)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat