visitaaponce.com

Gobel Ingatkan Kembali Bahaya Pinjol kepada warga Gorontalo

Gobel Ingatkan Kembali Bahaya Pinjol kepada warga Gorontalo
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel berfoto bersama dengan warga Gorontalo.(MI/HO)

WAKIL Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, kembali mengingatkan bahaya pinjol ilegal dan investasi bodong kepada warga Gorontalo

“Jangan mudah tergoda iming-iming pinjol, terutama yang ilegal. Rakyat Gorontalo merupakan salah satu sasaran pinjol ilegal dan investasi bodong,” katanya, Minggu (25/6).

Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kecamatan Gentuma, Kabupaten Gorontalo Utara. 

Baca juga: Gobel Sebut BPJS Kesehatan Ikut Tentukan Kesuksesan Bonus Demografi

Sebagai salah satu provinsi termiskin di Indonesia, Gorontalo merupakan salah satu target jasa pinjol maupun investasi bodong. 

Beberapa tahun lalu banyak warga Gorontalo tertipu investasi bodong maupun pinjol ilegal. Kini, penipuan atas nama pinjol dan investasi kembali marak di Gorontalo. Bahkan, 12 Juni lalu, seorang perempuan berusia 23 tahun dari Gorontalo ditemukan tewas gantung diri. Diduga ia terjerat pinjol. 

Di Gentuma juga banyak warga yang terjerat pinjol ilegal. Karena itu, Gobel kembali mengingatkan warga Gorontalo agar jangan mudah terbujuk pinjol dan investasi bodong.

Baca juga: Di Sidang AIPACODD ke-6, Gobel Maknai Dua Perspektif Pemberantasan Narkoba

Mouren M Monigir, dari OJK, menyampaikan nilai kerugian masyarakat di seluruh Indonesia akibat investasi bodong dan pinjol ilegal senilai Rp126 triliun (2018-2022). Adapun korban pinjol terbesar adalah guru (42%), disusul korban PHK (21%), dan ibu rumah tangga (18%).

Masyarakat, katanya, diminta waspada jika lembaga pinjol dan investasi tersebut memiliki legalitas yang tidak jelas, menawarkan keuntungan yang tidak wajar, mengklaim jasanya tanpa risiko, menggunakan pola member get member, dan memanfaatkan tokoh masyarakat. 

Untuk itu, ia memberikan dua tips untuk masyarakat agar tidak mudah terjerat pinjol dan investasi bodong. 

Pertama, memenuhi dua L, yaitu logis dan legal. Kedua, aplikasi penyedia jasa pinjol atau investasi itu hanya meminta akses CaMiLan, yaitu camera, microphone, dan location. 

Sehingga jika aplikasi jasa keuangan tersebut meminta akses ke data pribadi di handphone, seperti foto dan dokumen lain, maka ia meminta untuk waspada. 

Maureen juga mencatat bahwa penyerapan KUR (kredit usaha rakyat) di Gorontalo tergolong rendah, yaitu 40% dari target. Padahal bunga pinjaman KUR sangat kecil, sekitar 6%-9% per tahun. Sedangkan bunga pinjol jauh lebih besar.

Rendahnya serapan KUR dan masih tingginya pinjol dan investasi bodong di Gorontalo mendorong Rachmat Gobel, selaku wakil rakyat dari Gorontalo, meminta OJK untuk lebih aktif lagi melakukan literasi jasa keungan di Gorontalo. 

“Masyarakat jangan mudah terpancing pinjol,” katanya. 

Selain itu, ia meminta masyarakat agar jangan mewariskan utang ke anak-cucu serta terkurasnya aset keluarga akibat terjerat utang dengan bunga yang sangat besar. 

“Kita justru harus menyiapkan masa depan yang baik bagi generasi penerus kita. Siapkan mereka agar menjadi manusia yang berkualitas melalui pendidikan yang baik dan terjaminnya kesehatan mereka,” katanya.

Gobel mengatakan, masalah pinjol dan investasi bodong ini jangan diangkap enteng dan jangan diremehkan. Dari sisi masyarakat, katanya, jangan tergoda kemudahan dan tipuan keuntungan cepat serta berlipat. 

"Tak ada yang instan. Semua harus berkeringat," katanya. 

Dari sisi pemerintah dan negara, katanya, harus konsisten melakukan literasi jasa keuangan dan penegakan hukum. 

"Harus ada upaya terus menerus untuk preventif dan tindakan yang tegas untuk kuratif," katanya.

Hal itu diungkapkan kembali oleh Gobel saat berdialog dengan masyarakat di Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terjebak pinjol dan investasi bodong. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan dan memperhatikan pendidikan anak-anaknya. 

“Tanah Air kita kaya raya. Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan kita menjadi pembantu di rumah sendiri. Karena itu kita harus membangun sumberdaya manusia yang berkualitas agar bisa bersaing. Hanya mereka yang mampu yang bisa bersaing,” katanya.

Gobel mengajak masyarakat Gorontalo untuk membangun kampung halaman dengan sungguh-sungguh. Salah satu caranya, katanya, jangan salah memilih kepala daerah dan wakil rakyat. 

“Jika ada yang kasih uang dalam pemilu nanti, terima uangnya, tapi jangan pilih orangnya. Sebagai rakyat harus punya martabat dan harga diri karena setiap bayi yang lahir telah dimuliakan Tuhan. Jangan jual hak politik kita. Pilihlah pemimpin yang memiliki konsep dan integritas. Gorontalo harus menjadi wilayah yang maju dan rakyatnya sejahtera,” katanya. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat