visitaaponce.com

Fasilitas Bebas Visa Kunjungan Dihapus, Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali Tetap Naik

Fasilitas Bebas Visa Kunjungan Dihapus, Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali Tetap Naik
Meski visa bebas kunjungan sudah dihapuskan sejak 7 Juni, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali tetap meningkat.(MI/Arnold)

PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkum dan HAM) telah menghapus fasilitas bebas visa kunjungan yang diberikan kepada banyak negara dunia untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Bali. Meski sudah dihapuskan, tidak memengaruhi tingkat kunjungan. 

Kepala Dinas Pariwisata Bali Cok Pemayun saat dikonfirmasi Rabu (28/6) mengatakan meski penghapusan fasilitas bebas visa kunjungan sejak 7 Juni lalu, jumlah kunjungan ke Bali terus meningkat dari hari ke ke hari. 

"Sampai hari ini terdata jumlah kunjungan rata-rata 16.800 orang per hari, atau naik 4% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Artinya, penghapusan fasilitas bebas visa kunjungan sama sekali tidak berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Justru malah sebaliknya, jumlah kunjungan meningkat terus," ujarnya. 

Baca juga: Indonesia Cabut Bebas Visa Kunjungan 159 Negara, Presiden: Itu Hasil Evaluasi

Diketahui pencabutan fasilitas visa itu akibat banyak warga negara asing (WNA) yang berulang di Pulau Dewata. Dengan banyak pertimbangan dan masukan dari masyarakat Bali, pemerintah memutuskan menghapus fasilitas bebas visa kunjungan ke Bali sejak 7 Juni 2023.

Sejumlah pelanggaran yagn dilakukan wisatawan asing di Bali di antaranya, masuk pura dengan busana yang tidak sopan, berfoto telanjang di kawasan suci, mabuk di jalanan, mengendarai motor dengan tidak pakai helm, SIM, STNK, bertelanjang sambil bawa kendaraan, mencari pekerjaan sambilan, menjadi sopir angkot, dan melakukan hubungan seksual di area publik.

Baca juga: Indonesia Setop Kebijakan Bebas Visa Kunjungan 159 Negara untuk Sementara

Cok Pemayun menegaskan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat sudah memperhitungkan setiap kebijakan yang diambil. Termasuk dampak jangka panjang dan pendek dari keputusan tersebut. 

Satu bulan diberlakukan, kata Cok, tidak terlalu banyak berpengaruh. Bali dan pemerintah pusat juga sudah mempertimbangkan quality tourism dimana turis yang ke Bali harus berkualitas terutama dari sisi lama tinggal dan yang yang dibelanjakan di Bali.

Menurutnya, dalam periode Januari-Juni 2023, jumlah kunjungan ke Bali sudah mencapai 2,20 juta orang turis asing. "Ini masih kondisi low season. Kita optimis untuk semester kedua tahun 2023 nanti jumlahnya akan lebih banyak, sebab Bali akan memasuki masa high season," ujarnya. 

Tahun 2023, Bali menargetkan kunjungan wisatawan ke Bali sebanyak 4,5 juta orang. Cok Pemayun optimis, Bali akan melewati target tersebut hingga 5,5 juta orang. Target ini tidaklah muluk-muluk karena saat ini jumlah kunjungan perhari terus meningkat pesat.

Sekalipun pemerintah sudah hapus fasilitas bebas visa kunjungan, wisatawan bisa mengakses E-Visa dengan biaya yang sangat murah, yakni US$35. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat