visitaaponce.com

Korban Meninggal Rabies di Timor Tengah Selatan Bertambah jadi 5 Orang

Korban Meninggal Rabies di Timor Tengah Selatan Bertambah jadi 5 Orang
Seorang anak 7 tahun menjadi korban kelima dari gigitan anjing rabies. Total 5 orang meninggal di NTT akibat rabies.(Dok.MI/Gabriel Langga)

KORBAN meninggal akibat wabah rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan  (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah lagi satu orang, Rabu (28/6). Dengan bertambahnya satu lagi, jumlah total korban meninggal akibat gigitan anjing rabies mencapai 5 orang.

Korban meninggal bernama Muliani Seo, 7, asal Kelurahan Nonohonis, Kecamatan Kota So'e. Muliani meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) So'e pukul 01.15 WITA.

Kadis Kesehatan Timor Tengah Selatan dokter Ria Tahun mengatakan, Muliani digigit anjing pada 23 April 2023 sore. Muliani saat tengah berlibur di rumah  kakek dan neneknya di Desa Oelet, Kecamatan Amanuban Timur.

Baca juga: Tidak hanya Rabies, Ini 7 Penyakit dari Hewan yang Bisa Menular ke Manusia!

"Sore hari setelah selesai mandi dan kembali ke rumah Muliani dengan dua orang saudaranya berlari mendahului neneknya.  Saat di pintu masuk ke rumah korban digigit oleh anjing secara tiba-tiba di bagian paha sebelah  kiri bagian luar (luka dalam) dan dicakar di punggung belakang. Nenek korban mengompres dengan air panas dan mengoles minyak kelapa," kata Ria.

Tiga hari pascadigigit, Muliani demam. Saat kembali ke rumahnya di Kota So'e, ia sempat masuk sekolah seperti biasa.

Baca juga: Ini Tiga Tips Mencegah Penyebaran Rabies

Di sekolah guru merawat luka Muliani dengan mengoles alkohol yang akhirnya mengering setelah empat minggu. Gejala rabies pada Muliani muncul sejak 19 Juni 2023 yang diawali dengan sakit pinggang kiri dan di bagian perut, demam, kejang, mengigau, dan sulit tidur.

Menurut Ria, korban sempat diurut, namun tak kunjung sembuh. Keluarga pun melarikan Muliani ke rumah sakit pada 25 Juni 2023. Saat itu korban menunjukan gejala gelisah, sulit minum air, tidak bisa makan di sore harinya, jika tertiup angin pasien menggigil kedinginan, dan air liur terus mengalir. 

"Anak ini digigit  anjing pada April dan waktu itu belum tahu tentang rabies," ujar Ria.

Selain itu, Muliani tidak dilarikan ke rumah sakit untuk divaksin. "Kesimpulan sementara adalah jika dilihat dari gejala yang muncul dan masa inkubasi yang ada maka diduga anak Muliana Seo, mengalami gejala khas rabies stadium 3 dan mulai muncul gejala awal 8 Minggu 2 hari pascagigitan," kata dokter Ria Tahun. (Z-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat